Doa Katolik

Makna Doa Bapa Kami Katolik Janganlah Bawa Kami dalam Pencobaan, tetapi Lepaskanlah dari yang Jahat

Makna Doa Bapa Kami Katolik dari Doa permohonan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.

Youtube Tim Pendamping
Makna Doa Bapa Kami Katolik dari Doa permohonan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Makna Doa Bapa Kami Katolik dari Doa permohonan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.

Teks Doa Bapa Kami dalam bahasa Indonesia yang saat ini dikenal secara luas di terdiri dari dua edisi.

Salah satunya adalah dua versi Doa Bapa Kami yang dimuat dalam Alkitab berbahasa Indonesia edisi Terjemahan Baru.

Sementara yang lainnya adalah Doa Bapa Kami yang dimuat dalam Tata Perayaan Ekaristi yang umum digunakan dalam liturgi Gereja Katolik.

Pada Doa Bapa Kami terdapat kalimat permohonan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.

Kalimat ini memiliki makna yang harus dipahami umat Katolik.

Berikut ini makna permohonan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat:

Makna Doa Bapa Kami Katolik Ampuni Kesalahan Kami seperti Kami Mengampuni Orang yang Salah pada Kami

Pencobaan adalah suatu ujian terhadap iman seseorang (bdk Yak 1:2-3.12).

Pelaku pencobaan bisa Allah sendiri (bdk Kej 22:1-19), tetapi bisa juga Iblis dengan seizin Allah (bdk Ayb 1:1-2:13).

Meskipun demikian, sesungguhnya pencobaan tidak datang dari Allah atau Iblis, melainkan dari keinginan manusia sendiri (bdk Yak 1:13-14).

Dalam sejarah keimanan manusia, tidak banyak orang yang lulus ujian iman, seperti Abraham (bdk Kej 22:1-19), Ayub (bdk Ayb 1:1- 2:13), Eleazar (2 Mak 6:18-31) dan Yesus (bdk Mat 4:1-11; Mrk 1:12-;1.3; Luk 4:1-13).

Kebanyakan manusia sama dengan Adam dan Hawa, yaitu cenderung tergoda dan jatuh ke dalam dosa (bdk Kej 3:1-7).

Apabila berhadapan dengan tipu daya kenikmatan duniawi, mereka mudah jatuh ke dalam pencobaan (bdk Mat 13:22; Mt:k 4:19; Luk 8:14; 1Tim 6:9-10).

Demikian pula, jika mengalarni penindasan dan penganiayaan karena iman, mereka dengan gampang murtad. (bdk Mat 13:21; Mrk 4:17; Luk 8:13).

Sadar akan kelemahan manusiawi tersebut, Yesus menasihati para muridNya untuk berjaga-jaga dan berdoa, supaya mereka jangan jatuh ke dalam pencobaan.

"Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah!" (bdk Mat 6:41; Mrk 14:38; Luk 22:40,46).

Untuk mencegah kejatuhan tersebut. mereka perlu memohon kepada Allah: agar dikuatkan dalam pencobaan dan dilepaskan dari kejahatan (bdk Mat 6:13; Luk,11:4).

Allah, yang mengetahui kelemahan manusia, tidak akan membiarkan manusia 'dicobai melampaui kekuatannya.

Pada waktu mamusia dicobai, Allah akan memberikan kepada manusia jalan keluar, sehingga manusia dapat menanggungnya (bdk 1 Kor 10:13).

Renungan Harian Katolik Selasa 25 Oktober 2022, Saling Memperhatikan Terutama yang Kecil dan Lemah

Sumber: kumpulandoakatolik

(*)

[Update informasi seputar Katolik]

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved