Bupati Muda Luapkan Keresahan untuk Persiapkan Generasi Muda Hadapi Tantangan Kedepan Lewat Lagu

Muda menyebut inspirasi lagu Pesan Mendunia didapatkannya dari melihat fenomena dan realita yang ada saat ini di tengah masyarakat.

Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Muhammad Firdaus
Jepretan layar YouTube Tribun Pontianak pada acara Tripon Cast Ulas tuntas menuju konser “Pesan Kreasi Multi Etnik” bersama Bupati Kabupaten Kubu Raya Muda Mahendra dan Music Director Firman Vionlin yang dipandu oleh Pempimpin Redaksi (Pemred) Tribun Pontianak Safruddin, Minggu, 23 Oktober 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Ulas tuntas menuju konser “Pesan Kreasi Multi Etnik” bersama Bupati Kabupaten Kubu Raya Muda Mahendra dan Music Director Firman Vionlin

Dalam acara Tripon Cast yang dipandu oleh Pempimpin Redaksi (Pemred) Tribun Pontianak, Safruddin, Minggu, 23 Oktober 2022.

“Pesan mendunia ini sebetulnya lahir dari sebuah panggilan nurani ya. Kita melihat ini ada keresahan, kegelisahan kita melihat bagaimana generasi ini harus benar-benar dipersiapkan. Karena tantangannyakan cukup berat,” ujar Bupati Muda, Minggu, 23 Oktober 2022.

Muda menyebut inspirasi lagu Pesan Mendunia didapatkannya dari melihat fenomena dan realita yang ada saat ini di tengah masyarakat.

Kubu Raya Jadi Pilot Project Nasional Konverter Kit Amin Ben Gas Pada Nelayan Hingga Pariwisata

Dia menilai, hari-hari ini banyak faktor yang membuat nasionalisme atau jati diri kebangsaan seseorang seperti tampak berkurang dan peradaban unggul banyak yang ditinggalkan.

Tentunya hal tersebut merupakan tantangan tersendiri untuk meningkatkan nasionalisme masyarakat.

Oleh karenanya, dirinya terinspirasi dan menciptakan sebuah lagu yang memiliki pesan untuk kembali memerkuat nasionalisme dan mental masyarakat, terlebih di era transformasi digital.

“Bisa dikatakan, ini (lagu) saya ciptakan sebetulnya dari narasi-narasi dan diksi-diksi yang sering sebetulnya saya sampaikan diberbagai event dan sudah sejak dulu,” katanya.

“Jadi narasi dan diksinya itu orang sudah hapal. Jadi misalnya narasinya itu kita orang kampung tapi bukan kampungan. Nah itu sebetulnya dari sejak dulu saya sering sampaikan,” tambahnya.

Muda mempertegas, diksi tersebut sebagai gambaran, meski bukan orang kota tetapi cara berfikirnya maju kedepan dan mendunia.

“Sebagai gambaran bahwa kita harus buktikan. Biarpun kita orang kampung tetapi cata berfikir kita itu tidak kampungan,” imbuhnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved