Pilihan Obat yang Bisa Dikonsumsi untuk Menurunkan Demam Selain Paracetamol
kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak usia 6 bulan-18 tahun meningkat dalam dua bulan terakhir.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta apotek menghentikan penjualan obat cair seperti paracetamol sirup maupun obat sirup lainnya.
Penghentian penjualan obat cair itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak.
Dilansir dari website resmi, Kementerian Kesehatan (Kemkes) menyebutkan kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak usia 6 bulan-18 tahun meningkat dalam dua bulan terakhir.
Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut, BPOM Pontianak Lakukan Penelusuran Berbasis Risiko
Per tanggal 18 Oktober 2022 sebanyak 206 kasus gagal ginjal akut misterius telah dilaporkan, paling banyak didominasi usia 1-5 tahun.
Angka kematian kasus gagal ginjal akut misterius sebanyak 99 anak. Dari jumlah itu, angka kematian pasien gagal ginjal akut misterius yang dirawat di RSCM mencapai 65 persen.
Lalu, tanpa paracetamol, apa yang harus dilakukan orang tua saat anak-anak demam?
Dilansir dari Kompas.com, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menyatakan, konsumsi obat paracetamol sirup untuk anak-anak masih diperbolehkan.
Belum ada larangan resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menyetop konsumsi obat paracetamol sirup pada anak.
Kendati demikian, karena penyebab gangguan ginjal akut di Indonesia yang belum pasti, ia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam pemberian obat paracetamol sirup yang dijual bebas pada anak. Hal ini berkaca pada kasus di Gambia, Afrika Barat.
Di sana, puluhan anak meninggal dunia akibat konsumsi obat paracetamol dengan kandungan etilen glikol.
“Bapak Ibu sekalian, enggak usah panik, ya monggo, silakan berikan paracetamol it’s okay, yang biasanya dapat obat kalau demam, dikasih oke saja,” ujar Piprim dalam "Klarifikasi IDAI Terkait Gangguan Ginjal yang Dikaitkan dengan Parasetamol", Selasa 18 Oktober 2022
Alih-alih langsung memberikan obat yang dijual bebas, ia merekomendasikan masyarakat untuk berkonsultasi kepada tenaga kesehatan untuk pemberian paracetamol pada anak.
Ia juga menyarankan, apabila anak demam, lebih baik tidak terburu-buru diberikan obat paracetamol atau penurun demam tetapi dengan memberinya kompres hangat terlebih dahulu.
“Demam itu kan sebenarnya mekanisme pertahanan tubuh untuk mengusir virusnya. Kalau anak demam sebetulnya sedang ada proses peperangan dalam tubuhnya untuk mengusir virusnya. Mungkin bisa kita upayakan dengan kompres hangat dulu ya,” kata dia.
“Sampai kalau ada pengumuman resmi nanti kita akan ikuti pengumuman dari badan yang berwenang, tetapi sekali lagi belum ada larangan resmi untuk kemudian menyetop penggunaan parasetamol sirup,” ucap dia.