Terkait Penyakit Gagal Ginjal Kronik yang Menyerang Anak-anak, Begini Tanggapan Kadiskes Mempawah
Jamiril menyebut, ada pihaknya jug telah bergerak cepat untuk menyikapi penyakit ini, salah satunya dengan memberikn imbauan kepada Kepala Puskesmas m
Penulis: Ramadhan | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mempawah, Jamiril, menyampaikan bahwa sudah ada terdata 7 kasus Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menyerang anak-anak usia dibawah dua tahun, dalam rentang Juni-Oktober 2022.
"Untuk suspek GGK yang terdata di Dinkes Kabupaten Mempawah dari Juni sampai dengan Oktober 2022 sebanyak 7 kasus, dengan kematian sebanyak 6 kasus yakni ada yang meninggal di rumah sakit rujukan (Sudarso dan Antonius)," terangnya, Jumat 14 Oktober 2022.
Jamiril menyebut, ada pihaknya jug telah bergerak cepat untuk menyikapi penyakit ini, salah satunya dengan memberikan imbauan kepada Kepala Puskesmas melalui surat kadinkes terkait kasus yang terjadi Nomor 443.32/707/dinkesppkb-c tanggal 11 Juli 2022 tentang kewaspadaan dini peningkatan kasus kematian anak dibawah 2 tahun.
"Kerena kasusnya ditemukan di rumah sakit, maka kita meminta pihak rumah sakit turut memberikan edukasi kepada orang tua anak untuk menjaga kebersihan diri," katanya.
• Kadiskes Kalbar Sebut Belum Ditemukan Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius di Kalbar
"Sedangkan di Puskesmas dilakukan penyuluhan kepada masyarakat di wilayah yang ada kasusnya, sekaligus melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mencari kasus lain, sehingga dapat ditangani dengan cepat serta melengkapi imunisasi dasar untuk memberikan kekebalan kepada anak," terangnya lagi.
Selebihnya, Jamiril juga mengimbau para orangtua untuk menjaga kesehatan dan kebersihan, sebagai salah satu cara menghindari penyakit gagal ginjal kronik yang menjangkiti anak-anak.
"Tentunya harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan, untuk makanan jajanan perlu diperhatikan kebersihan pengolahan makanan serta pola asuh pemberian makanan pada anak terutama pemberian pengawet atau penambah rasa pada makanan," katanya.
Selain itu, Jamiril menyampaikan, terkait Fasilitas di RSUD dr Rubini Mempawah masih belum memiliki fasilitas cuci darah, namun sudah ada melatih tenaga kesehatan spesialis sebanyak tiga orang.
"Jadi dengan keterbatasan fasilitas ini, pasien di RSUD dr Rubini harus dirujuk ke rumah sakit lain untuk pemeriksaan lebih lanjutnya," tutupnya.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News