Kasus DBD Menurun, Kadiskes Pontianak Imbau Warga Terapkan Pola Hidup Sehat dan Bersih
"Untuk DBD dan diarea tidak ada kenaikan, DBD dari Januari sampai dengan Oktober 2022 di angka 32 kasus," ujarnya, Kamis 13 Oktober 2022.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pontianak, dr. Saptiko menyatakan, bahwa kasus Demam Berdarah (DBD) di Kota Pontianak terjadi penurunan yang signifikan.
Penurunan ini menunjukkan, bahwa kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pola hidup sehat dan lingkungan yang bersih juga semakin tinggi.
Jika pada tahun 2021 mencapai hampir 100 kasus. Kini di tahun 2022 mulai Januari hingga Oktober 2022 hanya berada di angka 32 kasus saja.
"Untuk DBD dan diarea tidak ada kenaikan, DBD dari Januari sampai dengan Oktober 2022 di angka 32 kasus," ujarnya, Kamis 13 Oktober 2022.
Ia menyampaikan, bahwa gejala DBD ini bisa ditandai dengan terjadinya demam, pusing, mual-mual.
• 55 Kasus DBD Hingga Pertengahan Oktober 2022 di Mempawah, Diskes: Meningkat Dibanding 2021
"Dan ciri khas DBD adalah timbulnya bintik-bintik merah di bagian dada atau lengan. Kemudian panas tinggi hingga mencapai 40 derajat," ujarnya.
Karena penyakit DBD ini cukup mudah menular dan sangat berbahaya hingga bisa berdampak pada kematian. Maka Kadiskes, mengimbau agar bisa diwaspadai, terkhusus pada perubahan iklim seperti saat ini yang kadang hujan dan kadang juga panas sehingga berpotensi nyamuk bertelur dan menetas.
Terlebih kata dia, nyamuk akan lebih mudah bersarang di tempat atau lingkungan yang kotor.
"Maka kita imbau agar masyarakat bisa menjaga pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan ataupun tempat tinggal," tuturnya.
"Jangan ada tempat bekas yang menampung air yang bisa menjadi sarang nyamuk. Maka tutup tempat penampungan air atau taburi dengan bubuk Insektisida," pesannya.
Selain itu, kata Kadiskes, bisa juga menggunakan minyak serai atau lotion pengusir nyamuk pada anak-anak waktu sekolah atau bermain.
Namun, jika ada anak atau warga yang demam hingga 2 hari, disarankan agar segera melakukan pemeriksaan ke dokter atau ke fasilitas kesehatan terdekat.
Sejauh ini, Dinas Kesehatan Kota Pontianak terus melakukan monitoring hingga ke tingkat kelurahan maupun RT RW.
Dinkes juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap menerapkan pola hidup sehat dan lingkungan bersih. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News