Piala Dunia 2022
Seputar Piala Dunia 2022: Fans Tim Denmark Tolak Datang ke Qatar, Wujud Protes Pelanggaran HAM
Denmark adalah salah satu negara yang paling vokal dalam menyarakan pelanggaran HAM di Qatar.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Denmark adalah salah satu negara yang paling vokal dalam menyarakan pelanggaran HAM di Qatar.
Beberapa waktu yang lalu Denmark merilis wujud jersey unik sebagai bentuk protes.
Denmark akan mengenakan kaus yang "tidak mencolok" untuk ajang Piala Dunia guna memprotes catatan hak asasi manusia tuan rumah Qatar dan perlakuannya terhadap pekerja migran.
Protes timnas Denmark terhadap Piala Dunia 2022 kembali berlanjut. Kali ini, para pendukung Tim Dinamit memutuskan untuk tidak berangkat ke Qatar.
Piala Dunia 2022 yang akan diadakan di Qatar lagi-lagi mendapatkan kecaman dari berbagai pihak.
• Seputar Piala Dunia 2022: Tidak Ada Keraguan Untuk Brasil Juara Piala Dunia 2022 Qatar
Setelah sebelumnya timnas Denmark dan Federasi Sepak Bola Denmark (DBU) melayangkan protes, para pendukung negara tersebut ikut melakukan protes.
Dilansir BolaSport.com dari CPH Post, para pendukung timnas Denmark dikabarkan banyak yang menolak untuk berangkat ke Piala Dunia 2022.
Padahal, para pendukung timnas Denmark dikenal sebagai salah satu fan yang cukup fanatik apabila negaranya bermain.
Namun, menurut laporan yang sama, tiket yang terjual di kalangan pendukung Denmark sendiri hingga kini baru menyentuh angka 2.000 tiket.
Sebanyak 2.000 tiket itu pun merupakan tiket yang terjual untuk tiga laga babak penyisihan grup.
• Seputar Piala Dunia 2022: Iran Terancam Angkat Kaki dari Piala Dunia Karna Kasus Pelanggaran HAM
Kabar tersebut juga dikonfirmasi oleh Ketua DBU, Jakob Jensen.
"Saat ini, kami telah menjual total 2.000 tiket kepada penggemar Denmark," ucap Jensen.
"Kami akan memandu fan Denmark selama mereka tinggal di sana, tetapi kami tidak akan mengatur zona pribadi penggemar atau kegiatan lain di Qatar karena kami tidak ingin mendukung tuan rumah," lanjut Jensen.
Padahal, Denmark sendiri sebenarnya mendapatkan alokasi tiket sebanyak 3.000 hingga 5.000 tiket per pertandingan.
Akan tetapi, tiket yang terjual hingga kini rata-rata baru 700 tiket untuk tiap pertandingan.