Ketua Komite IV DPD RI, Sukiryanto Nilai Perlu Relokasi Stok Vaksin Covid-19 di Kalbar

Ia menegaskan apabila terjadi kekosongan tentunya harus ada mapping dan relokasi dari pemerintah melalui kementerian kesehatan.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK/Maskartini
Ketua Komite IV Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Sukiryanto. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Stok vaksin covid-19 di beberapa kabupaten di Kalbar mengalami kekosongan beberapa waktu terakhir.

Ketua Komite IV DPD RI, Sukiryanto mengatakan terkait kekosongan vaksin covid-19 di beberapa daerah, pemerintah melalui kemenkes telah melakukan pemetaan dan relokasi terhadap stok vaksin.

Ia mengatakan ada beberapa daerah seperti kabupaten Nias Barat, Kabupaten Belitung dan beberapa kabupaten tidak memiliki stok.

Sehingga stok yang cukup banyak seperti di Maluku ataupun NTT dan beberapa daerah lain bisa dipindahkan.

Kekosongan Vaksin Covid-19 Dikarenakan Menurunnya Penyebaran dan Perawatan Pasien Covid-19

"Namun bila kita cermati bersama melalui data kemenkes, hanya 14 kabupaten kota yang tidak memiliki stok sehingga hal ini hanya perlu merelokasi stok vaksin saja," ujarnya Selasa, 4 Oktober 2022.

Sukir mengatakan terkait pencapaian vaksinasi di Kalbar yang belum 100 persen, tentunya dengan peningkatan mobilitas, vaksin yang masih menjadi syarat perjalanan tentunya menjadi hal penting dan harus tetap dilanjutkan.

"Walaupun presiden sendiri telah menyatakan bahwa mungkin tak lama lagi pandemi ini akan berakhir. Namun selama vaksinasi menjadi persyaratan administrasi khususnya perjalanan maka program vaksinasi ini harus tetap dilanjutkan," ujarnya.

Ia menegaskan apabila terjadi kekosongan tentunya harus ada mapping dan relokasi dari pemerintah melalui kementerian kesehatan.

Sejauh DPRD kata dia tentunya dapat langsung berkoordinasi dengan pihak terkait.

"Namun, kami di DPD tentunya selalu terbuka terhadap apapun kebutuhan daerah karena sejak awal saya juga ikut mensosialisasikan bahkan melaksanakan kegiatan vaksinasi massal di Kalbar," ujarnya.

Sehingga, apapun yang dibutuhkan daerah selaku wakil rakyat ia siap memperjuangkan.

"Misalkan kalbar kekurangan vaksin, kami siap untuk menjadi perpanjangan tangan ke pemerintah pusat. Asalkan kami juga dibekalkan dengan data yang valid," ujarnya.

Namun sejauh ini dari pengamatan Sukir, di Kalbar cukup baik, terlebih posko-posko vaksin juga masih tersebar dibeberapa tempat.

"Tentunya kita sama-sama sadari bahwa tidak mungkin kita bisa mencapai angka 100 persen, sehingga selama semua terkontrol dengan baik saya rasa cukup. Kalbar sendiri untuk vaksin pertama dan kedua sudah lebih dari 60 persen sehingga tidak terlalu dari sasaran yang telah ditetapkan," ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved