Gempa Tapanuli
KRONOLOGI Gempa Tapanuli Utara Warga Tarutung Berhamburan Keluar Rumah! Akibat Gempa Tapanuli Utara
Menurutnya, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Tarutung dengan skala intensitas VI MMI atau getaran dirasakan oleh semua penduduk.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TAPANULI UTARA - Peristiwa gempa bumi dengan magnitudo (M) 6 terjadi di Tapanuli Utara, Sumatera Utara ( Sumut ).
"Pusat gempa berada di darat 15 km barat laut Tapanuli Utara," tulis BMKG melalui akun Twitter resminya, Sabtu 1 Oktober 2022.
Gempa terjadi pada pukul 02.28 WIB. Gempa ada pada kedalaman 10 kilometer.
Sejumlah bangunan rumah rusak akibat gempa bumi yang menguncang wilayah Tapanuli Utara.
Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan perihal gempa bumi yang terjadi di kawasan Tapanuli Utara.
Hingga saat ini, masyarakat Taput masih terus berjaga sebab adanya gempa bumi susulan.
Baca juga: UPDATE Gempa Tapanuli Utara Merusak Sejumlah Bangunan! Ada Juga Korban Luka
"Kejadian dan parameter gempa bumi. Hari Sabtu Sabtu 1 Oktober 2022 pukul 02.28.41 WIB, wilayah Tapanuli Utara diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,8," ujar Daryono, Sabtu Sabtu 1 Oktober 2022.
Ia menyampaikan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,11 derajat Lintang Utara ; 98,83 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada kedalaman 10 kilometer.
Lalu, ia mengutarakan perihal jenis dan mekanisme gempa bumi yang terjadi.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Besar Sumatera segmen Renun," tuturnya.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," lanjutnya.
Menurutnya, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Tarutung dengan skala intensitas VI MMI atau getaran dirasakan oleh semua penduduk. Warga pun berhamburan keluar rumah saat terjadi guncangan.
• INFO TERKINI Gempa Tapanuli Utara! Kapolres Johanson Sianturi Sebut 1 Meninggal Dunia dan 6 Luka
"Di daerah Singkil dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Tapaktuan dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu)," lanjutnya.
Ia juga menyampaikan, ada sejumlah rumah yang rusak akibat gempa tersebut.
"Berdasarkan informasi sementara gempa bumi ini menimbulkan kerusakan pada beberapa rumah warga di Tapanuli Utara," terangnya.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," lanjutnya.
Selanjutnya, ia menjelaskan perihal gempa susulan.
"Hingga pukul 04.05 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 24 (dua puluh empat) aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock) dengan magnitudo terbesar M 5,1 dan magnitudo terkecil M 2,5," terangnya.
Pihaknya imbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ungkapnya.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," pungkasnya.
Apa Skala MMI atau Modified Mercalli Intensity ?
Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.
Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa bumi tersebut dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Oleh itu skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa bumi yang lain.
Oleh karena itu, saat ini penggunaan Skala Richter lebih luas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Tetapi skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.
Baca juga: BMKG Kalbar Pastikan Getaran di Kota Pontianak Bukan Gempa Bumi
Kategori Skala MMI
* I-II : Tidak dirasakan atau dirasakan hanya oleh beberapa orang tetapi terekam oleh alat.
* II-V : Dirasakan oleh orang banyak tetapi tidak menimbulkan kerusakan. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar.
* VI : Bagian non struktur bangunan mengalami kerusakan ringan, seperti retak rambut pada dinding, atap bergeser ke bawah dan sebagian berjatuhan.
* VII-VIII : Banyak Retakan terjadi pada dinding bangunan sederhana, sebagian roboh, kaca pecah. Sebagian plester dinding lepas. Hampir sebagian besar atap bergeser ke bawah atau jatuh. Struktur bangunan mengalami kerusakan ringan sampai sedang.
* IX-XII - Sebagian besar dinding bangunan permanen roboh. Struktur bangunan mengalami kerusakan berat. Rel kereta api melengkung. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Gempa Bumi Guncang Taput Pagi Tadi, Sejumlah Bangunan Hancur, Warga Berjaga-jaga Takut Gempa Susulan