Ular 7 Meter Ditemukan Warga Saat Bersihkan Kebun, Ratusan Telurnya Keluar saat Ditebas
seekor ular raksasa dengan panjang 7 meter dan berat 130 kilogram ditemukan warga saat membersihkan kebun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BAUBAU - Seekor ular piton dengan panjang tujuh meter dan berat 130 kilogram ditemukan warga saat menebas rumput di kebun miliknya di Desa Latompe, Kecamatan Lawa, Muna Barat Sulawesi Tenggara.
La Ensi, warga desa Latompe, Jumat 23 September 2022 mengatakan, awalnya ia sedang membabat rumput di kebunnya.
Saat sedang membersihkan rumput itulah dirinya melihat ular besar sedang tidur dengan besarnya seperti pohon kelapa.
"Saya pergi beri tahu orang-orang, dan berkumpul di tempat ular itu. Kami membersihkan rumput di sekitarnya agar terlihat jelas kalau lari," ujar Ensi dilansir Kompas.com.
• Penangkapan Ular King Kobra Berukuran Lebih Dari Empat Meter
Setelah membersihkan daerah sekitar ular piton raksasa itu, warga kemudian mendekat dan berusaha menebas bagian belakang kepala reptil melata tersebut.
Namun, ular itu melawan, sehingga membuat warga menebas bagian tengah tubuhnya sampai mengeluarkan darah.
Tak lama kemudian, telur dalam jumlah besar keluar dari perutnya.
Ular piton raksasa itu kemudian melemah sehingga dilumpuhkan penduduk sekitar.
Setelah ditimbang, beratnya mencapai 130 kilogram.
Ensi mengatakan, total warga yang membantunya membunuh ular itu sembilan orang.
"Ular itu panjang 7 meter dengan berat sekitar 130 kilogram,” kata dia.
Ular tersebut kemudian dijual di bagian daerah transmigrasi.
Sementara itu, menurut Kepala Desa Latompe, La Ode Sugira, selama ini banyak laporan warga yang ternaknya hilang akibat diterkam piton.
“Jadi diimbau kepada warga agar kerja (di kebun) jangan sendiri-sendiri tapi harus ramai-ramai. Memang sering ternak hilang, artinya sering ketemu ular,” ucap La Ode Sugira.
Sementara itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Baubau memusnahkan bagian tubuh ular piton raksasa dan telurnya yang ditangkap warga Desa Latompe, Kecamatan Lawa, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara.
BKSDA Baubau mengimbau agar warga tidak menjual belikan bagian tubuh dari satwa yang dilindungi.
Selain itu, BKSDA Baubau tidak ada pilihan lain, selain memusnahkan ular raksasa yang sudah mati tersebut beserta telurnya.
"Kami berharap kepada masyarakat agar tidak memperjual belikan belikan, jadi nanti bagian-bagian satwa tersebut akan kita musnahkah sesuai undangan," kata Kepala BKSDA Baubau, Prihanto, Sabtu.
Pirihanto mengimbau warga agar berhati-hati saat beraktivitas di daerah yang sudah menjadi habitat ular tersebut.
"Apabila masyarakat menemui kejadian serupa agar segera melaporkan pihak BKSDA Sultra agar dilakukan penanganan terhadap satwa ular tersebut," ujarnya.