Peringatan World Cleanup Day di Pontianak, Momentum Kelola Sampah Lebih Produktif
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengajak kepada semua masyarakat untuk bisa mengelola sampah menjadi lebih produktif.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengajak kepada semua masyarakat untuk bisa mengelola sampah menjadi lebih produktif.
Hal tersebut, ia sampaikan saat menghadiri peringatan World Cleanup Day (WCD) 2022 di Universitas Tanjungpura Pontianak Kalimantan Barat, Minggu 25 September 2022.
Pada WCD 2022 ini juga diikuti oleh ratusan mahasiswa Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak dalam melakukan aksi bersih-bersih sampah di lingkungan taman-taman yang berlokasi di Untan.
• Tertangkap! Penghuni Lapas Pontianak Diduga Arahkan Dua Warga Sanggau Bawa 5 Kg Narkoba Jenis Sabu
Selain aksi memungut sampah, mereka juga membubuhkan tanda tangan di bentangan spanduk putih beserta pesan-pesan dalam mengkampanyekan pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih.
"Lewat momentum WCD ini, saya mengajak seluruh warga untuk mulai mengelola sampah menjadi lebih produktif dan bernilai. Misalnya sampah plastik botol bekas minuman, per kilogramnya dihargai Rp1.500 untuk diolah menjadi biji-biji plastik," kata Edi Rusdi Kamtono.
Wako Edi pun mengapresiasi kepada seluruh mahasiswa yang ikut peduli terhadap kebersihan lingkungan.
Menurutnya melestarikan lingkungan agar tetap bersih perlu terus dijaga. Bahkan kata Edi, tidak hanya dilakukan saat memperingati WCD saja, namun setiap saat jika menemukan sampah yang berserakan, hendaknya dipungut dan dibuang pada tempatnya.
Wako Edi menerangkan, bahwa kesadaran masyarakat adalah hal utama yang harus terus ditingkatkan.
Pasalnya, persoalan yang dihadapi saat ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah yang dibuang.
Ia menyebut, bahwa verbagai jenis sampah masih bercampur baur tanpa dipilah antara sampah organik, anorganik dan lainnya.
"Kita telah menyediakan bank sampah induk dan beberapa bank sampah di beberapa kelurahan dan sekolah. Saya berharap mahasiswa-mahasiswa Untan membentuk bank sampah di lingkungan Untan dengan pendampingan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak," ucapnya
Kata Wako Edi, sebagian sampah-sampah yang ada, sebenarnya masih ada yang bermanfaat untuk didaur ulang.
Jika berdasarkan data jumlah penduduk Kota Pontianak semester satu tahun 2022 yang berjumlah 673.440 jiwa. Dalam seharinya memproduksi sampah yang dihasilkan satu orang rerata 0,5 hingga 0,8 kilogram, baik sampah organik maupun anorganik.
Saat ini, Wako Edi, menyebutkan dalam satu hari produksi sampah di Kota Pontianak antara 350 sampai 400 ton.
Jumlah inipun bisa saja bertambah, seiring bertambahnya jumlah penduduk. Dimana untuk pertumbuhan penduduk ini bisa bertambah hingga 11 ribu pertahunnya.
"Permasalahan yang dihadapi adalah adanya sampah-sampah yang sulit hancur atau musnah, seperti sampah plastik, ini perlu menjadi perhatian kita semua," ungkapnya.
Edi menyebut, dengan keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran yang ada, Pemerintah Kota Pontianak tidak mungkin bisa menangani permasalahan sampah tanpa adanya partisipasi aktif masyarakat.
"Kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan itu menjadi hal yang sangat penting," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia World Cleanup Day, M Ridwan Ramadhan menyatakan, aksi yang melibatkan para mahasiswa ini dalam rangka menyampaikan pesan kepada masyarakat betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dari sampah.
"Kita adalah agent of change, agent of control, bagaimana kita menyikapinya dengan sangat bijak karena sampah adalah hal yang tidak dapat dimusnahkan secara maksimal dan cepat. Dibutuhkan ratusan tahun untuk memusnahkan sampah ini," ucapnya.
Sebagaimana data yang diperoleh, tahun 2019, timbunan sampah di Kota Pontianak tercatat sebanyak 138 ribu ton. Kemudian, tahun 2020 meningkat 140 ribu ton. Dengan demikian, terlihat peningkatan jumlah sampah dari tahun ke tahun.
"Oleh sebab itu perlu ada aksi dari semua elemen masyarakat khususnya mahasiswa untuk bertindak secara konkrit dalam menjaga kebersihan, salah satunya aksi yang kita lakukan dalam memperingati WCD ini," imbuhnya.
WCD diperingati sebagai hari bersih-bersih sedunia. WCD adalah salah satu gerakan sosial terbesar di dunia yang menggerakkan masyarakat di beberapa negara untuk membersihkan planet bumi dari sampah. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News