Daging Sapi Lokal Mahal dan Langka di Pasar Kemuning, Sehari Hanya Dapat Jatah 10 Kg untuk Dijual
"Ohh kalau dulu tak usah ditanya, sebelum covid itu ratusan kilo, kalau sekarang 10 Kg jak pakai jatah, kadang-kadang tak ada," lanjutnya menjelaskan.
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
"Pemerintah betul jak, dari pada nanti efeknya ke masyarakat kan, ndak salah dia. Karena bukan apa kalau ada apa-apa Pemerintah disalahkan kan, kalau gini kan steril istilahnya," ucapnya.
Sementara itu, Ngatemi salah satu pembeli yang datang ke lapak daging sapi milik Warsian, mengaku agak keberatan dengan kondisi ini.
Kelangkaan ini telah membuat ia dan keluarga untuk mengkonsumsi makanan daging sapi yang berkualitas. Sementara pada daging sapi impor yang tersedia ia menjelaskan sedikit was-was dengan pengolahan daging tersebut.
"Ha ndak tau lah itu ya, lebih higienis gitulah, soalnya kita bukan apa mau makan itukan was-was, takut ada apa-apanya kan, kalau ini kan dah tau asli," ucapnya.
Ia berharap ketersediaan daging lokal cepat teratasi seperti semula, meskipun dengan harga yang cukup tinggi Ngatemi mengaku tidak keberatan untuk membelinya.
"Ndak apa-apa yang penting ada barangnya, beli, ndak mampu beli banyak beli sedikit," tutupnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News