Anak Pertama Menikah dengan Anak Terakhir - Mitos yang Berkembangan di Masyakarat

Perjodohan terutama dalam primbon jawa sangat kental dengan makna yang meliputi banyak hal.

Editor: Madrosid
CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP
Pasangan yang menikah dalam ikatan perkawinan. Mitos di masyarakat berkembangan pasangan dari anak pertama dan anak terakhir akan menjadi pasangan ideal dan bahagia. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pernikahan merupakan ritual yang dianggap sakral oleh sejumlah masyarakat bahkan perjodohan kerap kali terjadi di sesuaikan dengan susunan kelahiran anak pertama hingga terakhir.

Berkembang di sejumlah masyarakat di Indonesia bahkan menjadi kepercayaan.

Bahwa pasangan ideal juga dipengaruhi oleh susunan kelahiran dalam pernikahan.

Perjodohan terutama dalam primbon jawa sangat kental dengan makna yang meliputi banyak hal.

Seperti contoh pasangan dianggap ideal jika terdiri dari pernikahan anak pertama dengan anak terakhir.

Pasangan ini dipercaya akan mendapatkan kehidupan yang bahagia.

Baik dari segi keharmonisan dan rezeki yang melimpah.

Banyak masyarakat Indonesia yang masih mempercayainya hingga sekarang.

Tak jarang yang dipaksa untuk melaksanakan kepercayaan itu supaya menjadi pasangan yang ideal, langgeng dan bahagia.

Profil Biodata Panjer Aji Siloka Dadiara Pasangan Duet Bryan Sidney Elohim Asal Hevindo Balikpapan

Para orang tua berharap anaknya mendapatkan pasangan yang terbaik dalam hidupnya.

Inilah mitos yang tertanam pada pasangan anak pertama dan anak terakhir menuru primbon jawa

Ada tiga hal yang mendasarinya yaitu :

1. Pasangan Ideal

Disebut akan menjadi pasangan idel jika anak pertama dan anak terakhir, sebab diantara mereka akan muncul saling pengertian satu sama lain.

Anak pertama disebut sebagai sulung cenderung akan selalu mengalah dengan si bungsu yang memiliki sifat manja bahkan ke kanak-kanakan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved