76 Ekor Sapi Sembuh, Sintang Nol Kasus PMK
Sosialisasi pengendalian dan penanggulangan PMK tersebut digelar oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Elisa Gultom memastikan masalah penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah ditangani dengan baik.
Begitu pula dengan vaksinasi hewan ternak berjalan dengan lancar.
Hal ini berkat kerja keras Satgas PMK yang aktif turun ke lapangan.
"PMK sudah tertangani dengan baik di Kabupaten Sintang. Vaksinasi terhadap hewan ternak berjalan lancar. Pemkab Sintang sudah mendukung dengan penggunaan dana Belanja Tidak Terduga. Untuk dosis booster juga sedang diupayakan. Bupati Sintang juga sudah membentuk satgas khusus menangani PMK. Satgas PMK sangat aktif sehinga PMK di Sintang bisa ditangani dengan baik,” kata Elisa Gultom saat menghadiri Sosialisasi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Sintang pada Kamis, kemarin.
• Gelar Operasi Pasar Bahan Pangan, Pemprov Kalbar Harap Inflasi di Sintang Turun
Sosialisasi pengendalian dan penanggulangan PMK tersebut digelar oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat.
Koordinator POH dan Kelembagaan Veteriner pada Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat, drh. Tri Hartati Wulandari menjelaskan bahwa virus penyakit mulut dan kuku pertama kali menyerang Indonesia pada tahun 1887 silam akibat impor sapi dari Belanda.
Pada 1986 Indonesia dinyatakan bebas PMK. Kemudian 9 Mei 2022 terjadi lagi kasus penularan PMK di Jawa Timur dan Aceh. 12 Mei 2022, Kalimantan Barat dinyatakan tertular PMK.
"Saat ini Kalimantan Barat sudah dinyatakan zero case PMK. Sampai sekarang kita belum mendengar lagi terjadinya kasus PMK di Kalimantan Barat," jelas Tri Hartati.
Di Kabupaten Sintang, terjadi kasus PMK di tiga kecamatan yakni Tempunak, Sintang dan Sungai Tebelian. 76 ekor sapi yang terjangkit sudah dinyatakan sembuh.
"Vaksin untuk Kabupaten Sintang sebanyak 3.100 dosis dan sudah digunakan 2. 487 dosis atau 80, 23 persen. Semoga Sintang tetap zero case untuk kasus PMK,” harap Tri Hartati Wulandari.
Staf Ahli Bupati bidang Perekonomian Pembangunan dan Keuangan, Selimin mengatakan Satgas PMK efektif dan aktif di lapangan mengendalikan penularan penyakit mulut dan kuku di Kabupaten Sintang.
"Hasilnya, kami mampu mengendalikan penularan PMK ini. Saat ini sudah zero case PMK di Kabupaten Sintang. Namun, saya mengimbau, kita semua agar tetap selalu waspada dan mengantisipasi supaya tidak terjadi dikemudian hari,” harap Selimin. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News