Lokal Populer

Fahrur Rofi Ajak Masyarakat Bantu Percepatan Penurunan Stunting dan Perbaikan Gizi Masyarakat Sambas

menurut Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tingkat nasional tahun 2021 prevelensi stunting sudah mencapai 24,04 persen

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi. 

Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan meliputi kesehatan dan gizi ibu yang buruk, asupan makanan si Kecil yang tidak memadai, dan infeksi. Secara khusus, hal ini meliputi status gizi dan kesehatan Ibu sebelum, selama dan setelah kehamilan yang ikut berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan awal anak.

Lebih lanjut dr. Eka menjelaskan, faktor lain dari sisi Ibu yang dapat menyebabkan stunting meliputi perawakan anak yang pendek, jarak kelahiran terlalu dekat, dan kehamilan remaja, yang mengganggu asupan nutrisi ke janin. Hal ini dikarenakan adanya kebutuhan nutisi untuk pertumbuhan ibu yang masih remaja.

"Faktor lainnya dari segi nutrisi meliputi asupan makanan untuk si Kecil yang tidak memadai, termasuk pemberian ASI yang belum optimal (non-eksklusif ASI) dan makanan pendamping ASI yang terbatas dalam kuantitas, kualitas dan variasinya," jelasnya.

Pemantauan tinggi badan dibutuhkan untuk menilai normal tidaknya pertumbuhan anak. Deteksi dini terhambatnya pertumbuhan diperlukan untuk memberikan terapi lebih awal, sehingga memberikan hasil yang baik dan mencegah stunting lebih dini.

dr. Eka yang juga sebagai Pengurus IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Wilayah Kalimantan Barat menyarankan agar pengukuran tinggi badan dan berat badan harus diukur dan dipantau berkala, minimal pada waktu-waktu bayi umur < 1> 3 - 21 tahun : setiap 6 bulan.

Selain menjelaskan tentang stunting dan factor yang mempengaruhi terjadinya stunting, Dosen Akbid Aisiyah Pontianak ini juga memberikan tips atau cara untuk mencegah stunting.

Gelar Peringatan Peringatan HKG PKK ke-50, Tim Penggerak PKK Melawi Angkat Isu Stunting

Cara Penanggulangan Stunting

Ibu dapat melakukan tindakan yang memiliki dampak langsung pada pencegahan dan penanggulangan stunting dengan mengatasi penyebab-penyebab yang sudah dibahas di atas. Penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan meliputi:

  1. Pada ibu hamil
    Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil merupakan cara terbaik dalam mengatasi stunting.
    Ibu hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dalam jumlah yang cukup. Apabila Ibu mendapati berat badan yang berada di bawah normal atau kondisi Kurang Energi Kronis (KEK), maka Ibu perlu diberikan asupan makanan tambahan.
    Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah, minimal 90 tablet selama masa kehamilan.
    Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit.
  2. Pada saat bayi lahir
    Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan begitu bayi lahir dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Bayi sampai dengan usia 6 bulan eksklusif diberi Air Susu Ibu (ASI) saja.
  3. Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun
    Mulai usia 6 bulan, selain ASI, bayi diberi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Pemberian ASI terus dilakukan sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih. Bayi dan anak memperoleh kapsul vitamin A, dan imunisasi dasar yang lengkap.
  4. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap rumah tangga. Kebersihan rumah, lingkungan & bayi atau anak.

“Stunting atau kondisi balita pendek dapat dicegah dengan langkah-langkah yang dilakukan sejak dini. Pencegahan dapat dilakukan semenjak si Kecil masih dalam kandungan dan pada saat 1000 hari petama kehidupannya. Pemberian asupan nutrisi yang tepat dan seimbang dapat menghindarkan si Kecil dari masalah stunting. Salam sehat anak Bangsa khususnya anak-anak di Kalimantan Barat,” pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved