Tak Dapat Beli BBM Pakai Dirigen di SPBU, Penambang Motor Klotok di Sekadau Berhenti Beroperasi
Kondisi tersebut sebetulnya sudah diatasi para penambang dengan membeli minyak eceran di kios-kios. Namun karena harga BBM naik sejak awal September 2
Penulis: Marpina Sindika Wulandari | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - SPBU tidak lagi berikan jatah minyak untuk penambang motor klotok di Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat. Seluruh penambang motor klotok di Penyebrangan Sungai Kapuas- Sekadau berhenti beroperasi, Rabu 7 September 2022.
Satu di antara penambang motor klotok, Ego (60) mengungkapkan sejak tahun 2021, para penambang motor air di Stegheer Sekadau mulai kesulitan mendapatkan BBM jenis solar. Hal itu karena SPBU di Kabupaten Sekadau tidak memberikan pelayanan bagi mereka. Sedangkan untuk mengoperasikan motor klotok harus menggunakan mesin yang membutuhkan solar.
Kondisi tersebut sebetulnya sudah diatasi para penambang dengan membeli minyak eceran di kios-kios. Namun karena harga BBM naik sejak awal September 2022, mereka tidak mampu lagi mengimbangi harga solar yang naik cukup tinggi di kios-kios.
• Penurunan Angka Stunting di Sekadau Ditargetkan Bisa Turun 6 Persen dari 26 Persen
"Kami beli pakai dirigen 10 liter ke SPBU tidak dilayani. Sudah sejak tahun 2021 tidak tahu apa alasannya. Jadi membeli di eceran. Kalau di SPBU biasanya 5000 rupiah lebih perliter, kalau kios bisa sampai 12.000 perliter. Sekarang ada di eceran 15.000 rupiah perliter. Maka kami tidak mampu, bagus kami mogok, " ujar Ego.
Dikatakan Ego, biasanya untuk satu hari. Motor klotok membutuhkan paling sedikit 10 liter agar bisa mengantarkan masyarakat menyebrang ke wilayah Seberang Kapuas, Sekadau. Tarifnya untuk satu orang, 5000 rupiah dan untuk motor satu unit 20.000 rupiah.
Permasalahan tersebut sejatinya sudah sering disampaikan kepada Pemerintah Daerah. Namun hingga saat ini belum ada tanggapan. Hingga akhir para penambang tidak lagi mampu membeli minyak untuk beroperasi.
Dengan aksi ini Ego berharap ada solusi dari pemerintah supaya para penambang bisa membeli minyak di SPBU menggunakan dirigen. Ia juga berharap agar pemerintah memberikan izin untuk menaikkan tarif.
"Karena kami ini tidak bisa asal menaikan tarif. Secara pribadi saya sendiri tidak masalah harga BBM naik asalkan minyak ada dan tarif naik, " ujar pria paruh baya yang sudah menjadi penambang sejak 30 tahun lalu itu. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News