Dampak BBM Naik, GMS Transport Naikkan Tarif Rute Pontianak-Putussibau Jadi Rp 470 Per Penumpang
Pemilik Generasi Muda Semangut (GMS) Transport, Odi Pramana mengatakan pasca rapat bersama DPD Organda dan pengusaha Angkutan Antar Jemput (AAJ) denga
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kenaikan harga BBM memberikan dampak ke semua sektor usaha tak terkecuali angkutan darat. Kenaikan tarif pun tak bisa dihindari untuk rute Pontianak - Putussibau dan beberapa rute daerah lainnya.
Pemilik Generasi Muda Semangut (GMS) Transport, Odi Pramana mengatakan pasca rapat bersama DPD Organda dan pengusaha Angkutan Antar Jemput (AAJ) dengan beberapa instansi terkait dihasilkan penyesuaian tarif.
"Kami selaku pekerja travel merasa sangat di beratkan dengan kenaikan BBM, kebijakan ini berdampak sepinya penumpang dan barang karena tarif semakin mahal dan harga pengiriman barang pun semakin mahal," ujar Odi, Selasa 6 September 2022.
• Tuntut Kenaikan BBM Dibatalkan, Anggota HMI Gelar Aksi di Kantor DPRD Kota Pontianak
Kenaikan tarif kata Odi juga berdampak ke pelaku usaha kecil yang berlangganan dalam pengiriman barang.
"Selain orang, kami melayani pengiriman barang dari UMKM, otomatis usaha kecil akan gulung tikar dengan kenaikan harga ongkos kiriman barang," ujarnya.
Berdasarkan hasil rapat bersama antara DPD Organda Provinsi Kalbar bersama pengusaha Angkutan Antar Jemput (AAJ) dengan beberapa instansi terkait tanggal 5 september 2002 telah disepakati bersama pemberlakuan tarif angkutan untuk Pontianak - Putussibau Rp 470 ribu per penumpang.
"Harga JBT Pertalite telah mengalami kenaikan signifikan yaitu dari Rp 7.650 menjadi Rp10.000 per liter. Telah dilakukan kesepakatan bersama penyesuaian tarif angkutan untuk Pontianak - Putussibau Rp 470 ribu per penumpang dari tarif sebelumnya Rp 350 ribu per penumpang," ujarnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News