Harga Tiket Pesawat Masih Mahal - Garuda Beri Saran Baru ke Pemerintah

Pemerintah sebelumnya sempat mengabarkan Harga Tiket Pesawat bakal mengalami penurunan sekitar 15 persen.

Editor: Rizky Zulham
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIZKY ZULHAM
Pesawat Garuda Indonesia - Harga Tiket Pesawat Masih Mahal - Garuda Beri Saran Baru ke Pemerintah. 

Melalui subsidi itu, harga tiket pesawat di Nduga turun drastis.

Namia menyebut, sebelum disubsidi, tarif normal penerbangan antar-distrik di Nduga atau Kenyam-Mimika bisa mencapai Rp 2 juta per orang.

Namun, dengan subsidi tersebut, tarif penerbangan turun cukup jauh.

"Tarif tiket pesawat subsidi sendiri sebesar Rp 300.000 untuk dewasa dan Rp 200.000 untuk anak-anak," kata Namia.

Subsidi penerbangan di Kabupaten Nduga ini akan melayani sejumlah rute penerbangan.

Yakni, rute Timika-Kenyam-Paro, Yeretma-Yuguru-Kuyawage. Subsidi berlaku pulang pergi setiap hari menggunakan pesawat caravan.

Kemudian yang menggunakan pesawat pilatus akan melayani rute Wamena-Kenyam-Gearek-Kilmid-Alama dan rute Iniye-Pilini-Sipogol-Enggolok-Musiarem.

Menurut Namia, program subsidi penerbangan ini sangat penting bagi warga Nduga karena hampir seluruh distrik di wilayah yang masih rawan gangguan keamanan tersebut belum bisa diakses dengan jalur darat.

"Pemimpin harus mendengar dan dapat memberikan solusi-solusi persoalan yang dihadapi masyarakat dan hal inilah yang saya selalu berusaha lakukan," tuturnya.

Bob Kayadu, salah satu warga Nduga, mengaku sangat antusias dengan program subsidi penerbangan. Sebab, selama ini masyarakat kesulitan untuk berpergian.

Menurut Bob, penerbangan menjadi solusi paling praktis karena dibutuhkan waktu berhari-hari untuk masyarakat pergi ke ibu kota Nduga di Distrik Kenyam dengan berjalan kaki.

"Selama ini kalau masyarakat ada keperluan terpaksa jalan kaki, bisa 3 sampai 4 hari baru sampai. Kalau yang punya uang bisa naik pesawat yang harganya mahal dan jadwalnya tidak rutin," tutur Bob.

Karenanya, ia berharap program tersebut bisa terus ada sampai akses transportasi darat dapat terbuka.

"Kalau boleh subsidi ada terus sampai ada jalan dibuka," ungkapnya.

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved