Achmad Hardin Nilai RSUD Abdul Aziz Singkawang Perlu Direvitalisasi 

Direktur RSUD Abdul Aziz Singkawang, dr Achmad Hardin menilai kondisi kelayakan RSUD Abdul Aziz Kota Singkawang

Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Direktur RSUD Abdul Aziz Singkawang, dr Achmad Hardin bersama Kepala Bappeda Singkawang, Yusnita mempersiapkan rencana evakuasi pasien akibat banjir di RSUD Abdul Aziz beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Direktur RSUD Abdul Aziz Singkawang, dr Achmad Hardin menilai kondisi kelayakan RSUD Abdul Aziz Kota Singkawang saat ini memang perlu menjadi perhatian.

Hal ini tidak terlepas dari peristiwa banjir yang terjadi di berberapa bangsal rumah sakit yang merupakan bangunan tua.

Oleh sebab itu, rencana revitalisasi rumah sakit ini, ia katakan, membutuhkan komitmen dari berbagai pihak agar dapat terealisasi.

"Pembangunan revitalisasi rumah sakit tetap pada lokasi yang sudah ada. Jadi, tidak dipindah ke lokasi baru. Dimana konsep bangunannya vertikal atau bertingkat ke atas dan konsep pembangunannya dilakukan per segmen bangunan. Dilakukan per segmen supaya tidak mengganggu aktivitas pelayanan kesehatan lainnya," ujar dr Achmad Hardin, Senin 5 Agustus 2022.

Personel Polres Singkawang Laksanakan Pengamanan Car Free Day di Kota Singkawang

Untuk merevitalisasi RSUD Abdul Aziz ini, ia katakan, memang dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dari estimasinya, biaya yang dibutuhkan untuk merevitalisasi yakni sekitar Rp 395 miliar. 

Oleh sebab itu, dia berharap rancangan revitalisasi ini menjadi perhatian Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya agar terwujud peningkatan pelayanan kesehatan yang didambakan masyarakat di Kota Singkawang.

Seperti diketahui, saat banjir besar yang terjadi di Kota Singkawang belum lama ini, menyebabkan air menggenangi RSUD Abdul Aziz dengan ketinggian sekitar 10 cm.

Sedikitnya 62 pasien yang terdampak banjir terpaksa harus dievakuasi ke ruangan lain yang lebih tinggi agar pelayanan kesehatan tetap dapat berjalan.

Meski begitu, proses evakuasi pun harus dilakukan bertahap lantaran sebagian besar ruangan telah penuh. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved