Doa Katolik

Renungan Katolik Senin 5 September 2022 Hari Minggu Biasa XXIII Lengkap Bacaan Injil

Bacaan 1 diambil dari Korintus 5:1-8 dan bacaan injil diambil dari Lukas 6:6-11. Sementara mazmur tanggapan 5:5-6.7.12.

LUIS ROBAYO / AFP
Peziarah berdoa menyentuh gambar San Cayetano di gereja San Cayetano, di Buenos Aires, Argentina, pagi-pagi sekali pada 7 Agustus 2022. Lihat Bacaan Renungan Katolik Senin 5 September 2022 Hari Minggu Biasa XXIII. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bacaan Renungan Katolik Senin 5 September 2022 Hari Minggu Biasa XXIII.

Lihat bacaan 1, bacaan injil dan mazmur tanggapan renungan harian katolik Senin 5 September 2022.

Bacaan 1 diambil dari Korintus 5:1-8 dan bacaan injil diambil dari Lukas 6:6-11.

Sementara mazmur tanggapan 5:5-6.7.12 dan bait pengantar injil: Alleluya.

Renungan Harian Kristen Protestan Senin 5 September 2022 Bacaan Ayat Alkitab Matius 26:38

Bacaan 1: Korintus 5:1-8

“Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus.”

Saudara-saudara, ada berita bahwa di antara kalian terdapat percabulan; bahkan percabulan yang begitu rupa yang di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah pun tidak terdapat; yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya.

Sekalipun demikian, kalian malahan menyombongkan diri.

Tidakkah lebih patut kalian berdukacita dan menyingkirkan orang yang berbuat demikian dari tengah-tengah kalian?

Sekalipun aku tidak hadir secara badani, namun secara rohani aku hadir, dan aku menjatuhkan hukuman atas orang yang berbuat demikian, seakan-akan aku hadir di tengah kalian.

Jadi bila kita, kalian bersama dengan aku, berkumpul dalam Roh dengan kuasa Yesus, Tuhan kita, orang itu harus kita serahkan kepada Iblis dalam nama Tuhan Yesus, sehingga tubuhnya binasa, tetapi rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.

Maka tidak baiklah kalian menyombongkan diri. Tidak tahukah kalian, bahwa ragi yang sedikit saja dapat meresapi seluruh adonan?

Maka buanglah ragi yang lama, supaya kalian menjadi adonan yang baru, sebab kalian memang tidak beragi.

Sebab Kristus, Anak Domba Paskah kita sudah disembelih.

Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, melainkan dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

Demikianlah sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: 5:5-6.7.12

Ref. Tuhan, bimbinglah aku dalam keadilan-Mu.

1. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu.

Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.

2. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.

3. Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; karena Engkau, akan bersukarialah orang-orang yang mengasihi nama-Mu.

Bait Pengantar Injil

U : Alleluya, alleluya.

S : Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

Bacaan Injil: Lukas 6:6-11

“Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat.”

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar.

Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.

Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, agar mereka mendapat alasan untuk menyalahkan Dia.

Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka.

Ia berkata kepada orang yang mati tangan kanannya, “Bangunlah dan berdirilah di tengah!”

Maka bangunlah orang itu dan berdiri di tengah.

Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat?

Menyelamatkan orang atau membinasakannya?”

Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu, “Ulurkanlah tanganmu!”

Orang itu mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia.

Maka meluaplah amarah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi.

Lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.

Demkikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Bagi bangsa Israel, pada hari Sabat tidak seorang pun yang diperbolehkan melakukan suatu pekerjaan. Mengapa?

Karena hari Sabat merupakan hari yang dikhususkan untuk Allah.

Atas dasar hal inilah, orang-orang Farisi dan para ahli Taurat berlomba-lomba untuk mengawasi orang-orang yang melanggar peraturan pada hari Sabat.

Fokus mereka pada tindak pelanggaran yang terjadi dan lupa akan makna sesungguhnya hari Sabat, yakni perhatian dan cinta kasih Allah kepada segenap umat manusia.

Melalui pertanyaan yang diajukan Yesus, hendak mengundang kembali setiap orang untuk menyadari makna hari Sabat.

Perhatian dan cinta Allah yang dirayakan pada hari Sabat hendaknya terwujud nyatakan pula dalam tindakan kasih dan perhatian segenap umatnya pada sesama yang berada di sekitarnya.

Karena Allah perhatian dan berbelas kasih, maka kita pun diundang untuk perhatian dan berbelas kasih kepada sesama kita. Itulah hari Sabat bagi kita.

Bapa Yang Berbelas Kasih, semoga kami semakin peka terhadap situasi di sekitar kami, dan tergerak untuk berbuat kasih seperti yang Engkau tunjukkan kepada kami. Amin.

"Jangan hitung berapa banyak kamu kecewa, tapi hitunglah berapa banyak kebaikan Tuhan yang kamu terima"

Renungan Katolik Minggu 4 September 2022 Hari Minggu Biasa XXIII Lengkap Bacaan Injil

Sumber: adiutami.com

(*)

[Update informasi seputar Katolik]

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved