Lokal Populer

Mudahkan Petani Jual Hasil Pesanan Mahasiswa UMP Hadirkan Aplikasi Sayur Segar

berinisiatif membuat aplikasi sehingga memudahkan petani supaya bisa melakukan transaksi jual- beli secara digital

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Agus Pujianto
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP) Kampus Sintang, mengembangkan platform belanja sayur online untuk memudahkan petani menjual hasil pertanian ke tangan konsumen. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP) Kampus Sintang, mengembangkan platform belanja sayur online untuk memudahkan petani menjual hasil pertanian ke tangan konsumen.

Pengembangan inovasi platform belanja sayur online digagas sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Kerja Usaha (KKU) diperuntukkan bagi petani di Desa Merarai 1, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Aplikasi itu dinamai Sayur Segar. Pada Jumat kemarin, modul aplikasi diserahkan langsung kepada Paimin, Kepala Desa Merarai 1, oleh perwakilan Kelompok Kerja Usaha (KKU) 68 Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP) Kampus Sintang.

"Aplikasi kami buat 1 bulan. Kami susun setelah melihat potensi di desa ini yang begitu maju dalam bidang pertanian, terutama sawi. Oleh karena itu kami berinisiatif membuat aplikasi sehingga memudahkan petani supaya bisa melakukan transaksi jual- beli secara digital," kata Helfi kurniawan, Mahasiswa UMP Jurusan Manajamen.

Kementrian Pertanian Serahkan 40 Ton Benih Padi Unggul ke Daerah Kalbar yang Dilanda Banjir

Potensi Holtikultura di Desa Merarai 1, Kecamatan Sintang, memang tidak bisa diragukan. Tanaman unggulannya sawi.

Para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Genta Mustika Pandan (GMP) terbilang sukses mengembangkan tanaman holtikultura.

Meski baru seumur jagung, 27 petani yang tergabung dalam GMP mampu menghasilkan sayuran sebanyak 200 ton pertahun. Jika dirupiahkan hampir genap 2 miliar.

Berkat tangan para petani di Desa Merarai 1, Kecamatan Sungai Tebelian ini, sayur mayur, khususnya sawi memasok 60 persen kebutuhan di pasar masuka Sintang. Hanya dalam waktu 1 tahun, Desa Merarai 1 dinobatkan sebagai Desa Kampung Sayur oleh Pemerintah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Kelompok Tani GMP tidak hanya menanam komoditas sawi, tapi juga jenis tanaman holtikultura lainnya seperti timun, bayam, kangkung, cabai dan lain sebagainya.

Lahan pertanian yang digarap petani di Desa Merarai 1, dulunya merupakan kebun karet dan lahan tak produktif.

Potensi inilah, yang dilirik oleh Helfi dan mahasiswa program KKU yang ditempatkan di Merarai 1 menggagas platform belanja sayur online untuk para petani.

"Aplikasi ini kedepannya kita harapkan paling tidak bisa digunakan sebagai promosi di luar pandan. Aplikasi sayur segar adalah platform belanja yang kami buat karena potensi pertanian yang besar di merarai 1 ini. Oleh karena itu kami berinisiatif untuk membuat aplikasi ini supaya lebih memudahkan penjual dan pembeli bertemu dalam satu platform belanja secara online. Fungsi utamanya itu mengatur berbagai keperluan penjual mulai dari harga pesanan," ujar Helfi.

Aplikasi Sayur Segar masih akan terus dikembangkan oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP) Kampus Sintang. Aplikasi ini diharapkan dapat mempersingkat rantai pasok sayuran dari petani ke pasar.

"Harapannya ini membantu petani di Desa Merarai 1, supaya pangsa pasarnya bisa lebih luas, jadi bisa langsung terhubung ke konsumen tidak perlu lagi melalui tengkulak, jadi harga bisa pas dengan pasar tidak perlu mengurangi margin mereka," kata Rara Wiraswita, Mahasiswi Jurusan Managemen Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP) Kampus Sintang.

Meski program Kuliah Kerja Usaha (KKU) di Desa Merarai 1 sudah selesai, Rara memastikan program pendampingan tetap berkelanjutan.

Apalagi, masih ada beberapa pengembangan aplikasi yang diperlukan, termasuk mencari pola kerjasama dengan driver.

"Kedepan kami masih merancang untuk jasa pengiriman. Kami akan cari pihak yang akan bekerjasama dalam pengiriman, kami masih membutuhkan komunitas driver yang siap mengirim langsung ke konsumen yang ada di Sintang karena target utama itu di Sintang," ujar Rara. Program KKU memang sudah selesai, tapi pendampingan terus berlanjut."

Pihak Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP) Kampus Sintang, kata Rara sangat merespon baik gagasan mahasiswa membuat aplikasi sayur segar ini. Dukungan lain juga akan diberikan untuk pengembangan inovasi kedepannya.

"Ada bantuan dari kampus untuk pengembangan inovasi, bimbingan dari dosen juga. Kita juga akan bantu promosi. inikan tanaman yang mudah busuk, maka kami berfikir supaya bagaimana ini lebih awet dan bisa dijual ke pasar modern, misal dalam bentuk kemasan yang lebih bagus, menarik atau dalam bentuk pandangan siap saji. Kita akan terus menggali seperti apa kebutuhan yang apa. Aplikasi inj masih dalam proses pengembangan harusnya bisa diunduh di playstore," ujar Rara.

Benih Unggul

Staf Ahli Bupati Landak Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Anem mewakili Pj Bupati Landak membuka acara panen dan prosesing Benih Padi.

Kegiatan Demonstrasi Benih Unggul Tanaman Pangan di Desa Caokng, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak. Bertempat di Desa Caokng, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak pada Jumat 2 September 2022.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalimantan Barat, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Landak, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengawasan dan Sertifikasi Benih (UPT PSB) Provinsi Kalimantan Barat.

Perwakilan Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Landak, Forkopimcam Mempawah Mempawah Hulu, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Mempawah Hulu.

Kepala Desa Caokng beserta perangkat desa, PBT Kabupaten Landak, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Mempawah Hulu, Kelompok Tani dan tamu undangan lainnya.

Benih Padi Varietasi Inpari 36 dan 37, Meningkatkan Ketahanan Padi Terhadap Hama Penyakit

Dalam sambutan Pj Bupati Landak yang disampaikan oleh Staf Ahli Bupati Landak Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Anem menyatakan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

Sehingga upaya peningkatan produksi pangan di dalam Negeri perlu menjadi perhatian. Sektor pertanian adalah sektor yang sangat vital karena berperan dalam ketersediaan bahan pangan.

"Jika melihat situasi dunia saat ini dimana Presiden RI Joko Widodo beberapa kali dalam pidatonya menegaskan bahwa ancaman krisis pangan global sangat nyata, maka kita juga harus tanggap akan isu ini dan melakukan Tindakan preventif agas krisis pangan tidak terjadi di wilayah kita,” ujar Anem.

Lebih lanjut Anem menyampaikan bahwa ancaman krisis ini disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina yang mana kedua negara tersebut merupakan produsen dan eksportir komoditas utama dunia, dimulai dari minyak dan gas, pertambangan, hingga pangan.

“Ditambah lagi pandemi Covid-19 yang belum berakhir dan efek dominonya pada berbagai sektor, termasuk pada sektor pertanian. Oleh karenanya hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi sejumlah negara tak terkecuali Indonesia,” terang Anem.

Anem menjelaskan untuk memenuhi kebutuhan pangan, kita masih berpeluang besar untuk dapat terus meningkatkan produksi pangan salah satunya adalah melalui peningkatan produktivitas. Peningkatan produksi disertai kualitas hasil yang baik merupakan orientasi utama dari kegiatan pembangunan tanaman pangan.

“Salah satu upaya dalam peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan adalah penggunaan benih bermutu dari varietas unggul. Benih merupakan kebutuhan dasar, input utama dalam melakukan kegiatan produksi tanaman. Penyediaan benih bermutu varietas unggul yang produktivitasnya tinggi dan sesuai dengan preferensi petani dengan jumlah yang cukup dan tepat waktu adalah salah satu strategi untuk mencapai kecukupan pangan,” jelas Anem.

Tidak lupa Anem mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam Kegiatan Demonstrasi Benih Unggul Tanaman Pangan di hari ini dan berharap dengan adanya kegiatan ini bisa semakin meningkatkan produktivitas tanaman pangan kita kedepannya atau minimal dipertahankan.

“Kita patut bersyukur karena saat ini produktivitas padi Kabupaten Landak mencapai 41,02 kuintal per hektar dan merupakan yang tertinggi di Kalimantan Barat. Kegiatan Demonstrasi Benih Unggul Tanaman Pangan ini sangat dibutuhkan oleh petani karena untuk memberikan contoh secara nyata tentang proses budidaya pertanian, dari pembibitan hingga panen supaya kedepannya petani dapat mempraktekkan prosesnya dengan baik,” ucap Anem.

Anem berharap para petani dapat mengadopsi informasi, teknologi, ilmu, dan keterampilan yang sudah didemontsrasikan serta dapat mengadopsi varietas unggulnya jika memang sudah terbukti cocok dikembangkan di lahan pertanian setempat khususnya di Desa Caokng.

“Saya ingin kedepannya ada lahan lain milik petani yang lebih produktif. Bukan lagi sekedar lahan percontohan melainkan lahan yang secara nyata lahir dari hasil demonstrasi ini dan mampu menghasilkan padi unggul karena ketersediaan benih dalam jumlah dan waktu (availability), kemudahan akses dalam hal harga dan tempat (accessibility) serta penggunaan yaitu mutu dan varietas (utility) masih belum mampu terpenuhi,” harapnya.

Anem berpesan kepada para petani agar jangan pernah berhenti untuk belajar dan menerima berbagai inovasi dan teknologi di bidang pertanian.

“Demonstrasi benih unggul tanaman pangan ini pasti dilakukan dengan tujuan untuk pertanian kita yang lebih maju. Harapan Saya penangkar benih kita nanti mampu menyediakan benih varietas unggul dengan memperhatikan kuantitas, kualitas dan kontinuitasnya. Pemerintah melalui para petugas dari Unit Pelaksana Teknis Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi Kalimantan Barat dan juga para Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan harus senantiasa membimbing dan membina para petani penangkar benih,” tutup Anem.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved