Puting Beliung di Binjai Sintang, Atap Rumah Beterbangan, Lampu Padam Hingga Sinyal Internet Putus
Selain rumah penduduk rusak ringan hingga berat, rumah ibadah, perkantoran, hingga sekolah juga terdampak, termasuk tempat usaha.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Bencana angin puting beliung tidak hanya memporak-porandakan rumah penduduk dan fasilitas umum di Desa Binjai Hulu, Sintang, Kalimantan Barat.
Akibat bencana tersebut, jaringan listrik padam hingga jaringan telekomunikasi terputus.
Kepolisian Sektor Binjai Hulu mencatat, bencana alam angin puting beliung terjadi pada Selasa, 30 Agustus pukul 02.20 wib--
03.15 Wib.
Selain rumah penduduk rusak ringan hingga berat, rumah ibadah, perkantoran, hingga sekolah juga terdampak, termasuk tempat usaha.
• Atap Rumah, Gereja, Sekolah, Kantor Desa di Binjai Sintang Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
Ada dua rumah ibadah yang atapnya terbang. Gereja Gmii Bukit Karmel dan Masjid Al Hudda Garasi.
"SMP N 1 Binjai Hulu dua lokal ruangan atapnya roboh dan terbang. SD N 1 Binjai Hulu atap terbang. Tk Pertiwi bagian atap terbang dan Tk islammiah atap terbang," kata Kapolsek Binjai Hulu, AKP Raharja kepada Tribunpontianak.
Meski tidak ada korban jiwa, ada empat unit rumah warga yang mengalami rusak berat. Sebagian banyak rumah warga hanya mengalami rusak di bagian atap.
"Berlangsungnya angin puting beliung sekitar 55 menit. Aliran listrik di kecamatan binjai hulu mati total dari pukul 02.00 Wib sehingga alat komunikasi tidak bisa di pergunakan," ungkap Raharja.
Dari pantauan Tribunpontianak di lokasi,
Warga bergotong royong untuk memperbaiki atap - atap rumah yang rusak dan roboh.
Hingga pukul 16.00 wib, jaringan internet masih lumpuh dan listrik belum menyala. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News