Berbagi Tempat Tidur Hingga Harus Menahan Lapar, Cerita Keluarga Pasien Berjaga di RSUD Abdul Aziz
Hingga pada Minggu pagi, dirinya baru bisa keluar dari rumah sakit untuk mencari sarapan di sekitar rumah sakit dengan berjalan kaki.
Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Banjir yang menggenangi RSUD Abdul Aziz Kota Singkawang tidak hanya berdampak kepada pasien, namun juga keluarga pasien.
Linda Fitri, keluarga dari seorang pasien di RSUD Abdul Aziz menceritakan betapa sulitnya dia saat menjaga suaminya yang sakit di tengah banjir yang merendam ruangan tempat suaminya dirawat.
Air dengan ketinggian di atas mata kaki, kata Linda, memaksa dirinya dan suami harus berbagi tempat tidur di rumah sakit untuk istirahat.
"Banjirnya kira-kira segini (red-menunjuk atas mata kaki), jadi saya terpaksa istirahat di kasur suami," kata Linda, Minggu 28 Agustus 2022.
• Pemerintah Antisipasi Bencana Banjir Susulan di Kota Singkawang, Bikin Satgas dan Posko
Tak hanya itu saja, saat puncak genangan banjir tengah tinggi pada Sabtu malam kemarin, dirinya terpaksa menahan lapar lantaran terjebak di rumah sakit akibat hujan dan jalan di depan rumah sakit yang tergenang tinggi.
Hingga pada Minggu pagi, dirinya baru bisa keluar dari rumah sakit untuk mencari sarapan di sekitar rumah sakit dengan berjalan kaki.
"Jadi dari siang kemarin sampai malam nahan lapar, pagi tadi baru bisa beli makan," katanya.
Saat ini, dirinya sudah dapat bernafas lega karena suaminya sudah dievakuasi ke ruangan lain yang tidak tergenang banjir. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News