Khazanah Islam

Bacaan Sholat Jenazah Lengkap Niat dan Takbir 4 Kali hingga Hukum Fardhu Kifaya

Tak memiliki gerakan rukuk dan sujud, hukumnya adalah fardu kifayah, artinya kewajiban Muslim akan gugur jika ada yang melaksanakannya di suatu tempat

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/Ramadhan
Proses sholat jenazah Almarhum Muhammad Nurkholifatul Amin, Korban Sriwijaya Air, di Masjid Rayyana Kampus II Pondok Pesantren Darussalam Sengkubang, Minggu 24 Januari 2021. Sholat Jenazah hukumnya fardu kifaya 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sholat jenazah merupakan sholat yang didirikan kepada jenazah.

Tak memiliki gerakan rukuk dan sujud, hukumnya adalah Fardu Kifayah, artinya kewajiban Muslim akan gugur jika ada yang melaksanakannya di suatu tempat.

Sehingga penting sekali untuk mengetahui pelaksanaan Sholat Jenazah sebab wajib jika tidak ada yang lain menyolati jenazah.

Berikut bacaan sholat jenazah

1. Niat sholat jenazah untuk mayit laki-laki

اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Usholli ‘ala hadzal mayyiti arba’a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala.

“Saya niat salat atas jenazah ini empat kali takbir Fardu Kifayah, sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala.”

Polisi Makamkan Jenazah Olo Sipapaga yang Diketemukan Mengapung di Desa Parit Baru Kubu Raya

2. Niat sholat jenazah perempuan

اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Usholli ‘ala hadzahihil mayyitati arba’a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala

“Saya niat salat atas jenazah ini empat kali takbir Fardu Kifayah, sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala.”

3. Niat shalat gaib yang ditujukan kepada jenazah laki-laki

اُصَلِّى عَلَى اْلمَيِّتِ (فُلاَن) اْلغَائِبِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Usholli ‘alal mayyiti (sebut nama) algha-ibi arba’a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala.

“Saya niat salat atas jenazah (sebut nama) yang jauh empat kali takbir Fardu Kifayah, sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala.”

4. Niat shalat gaib untuk jenazah perempuan

اُصَلِّى عَلَى الْمَيِّتَةِ (فُلاَن) اْلغَائِبِةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Usholli ‘alal mayyitati (sebut nama) algha-ibati arba’a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala.

“Saya niat salat atas jenazah (sebut nama) yang jauh empat kali takbir Fardu Kifayah, sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala.”

5. Takbir empat kali termasuk takbiratul ihram

Baca اللَّهُ أكْبَرُ Allau Akbar (Allah Mahabesar)

6. Membaca surat Al Fatihah setelah takbir pertama

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم . مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Bismillahirrahmaanirrahiim. Alhamdu lilla hi rabbil 'alamiin. Ar rahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghduubi 'alaihim waladh-dhaalliin.

Artinya : "Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang. Segala puji bagi Allah, tuhan seluruh alam, yang maha pengasih, maha penyayang, pemilik hari pembalasan. Hanya kepada engkaulah kami menyembah dan hanya kepada engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

8. Membaca shalawat Nabi setelah takbir kedua

Membaca sholawat atas Nabi SAW

اللّـٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ 

Allhumma Sholli 'ala sayyidina Muhammadin

8. Mendoakan mayit setelah takbir ketiga

 اللّـٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ، وَاعْفُ عَنْهُ

9. Setelah takbir ke-empat sunah untuk membaca doa

Mayit laki-laki:

اللّـٰهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ.

Allahumma laa tahrimna ajrahu wa laa taftinna ba'dahuu waghfir lanaa wa lahuu

“Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.

Bila mayit perempuan:

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهَا

Allaahumma laa tahrimnaa ajrahaa wa la taftinna ba’dahaa waghfir lanaa wa lahaa

“Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.

10. Mengucapkan salam pertama setelah takbir keempat

 اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

(Berita Terkati Khazanah Islam)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved