Khazanah Islam
Khazanah Islam : Bacaan Dzikir Hari Jumat Hapuskan Doa Meski Sebanyak Buih Lautan
Keutamaan dari berdzikir ini juga dapat menggugurkan dosa sebanyak apapun serta sebagai bentuk kehambaan kepada Allah SWT.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Terkait pembahasan Khazanah Islam kali ini adalah tentang dzikir yang dianjurkan di baca pada Hari Jumat.
Hari Jumat merupakan hari paling agung dalam Islam sehingga setiap amalan yang dilaksanakan pada Hari Jumat akan mendapatkan pahala yang berlipat.
Makanya dzikir menjadi amalan paling mudah dan paling dianjurkan sebab bisa dibaca setiap saat selama Hari Jumat.
Dzikir merupakan amalan dalam rangka 'mengingat', Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa yang berkuasa atas segala sesuatunya di bumi dan dilangit termasuk diri kita.
Keutamaan dari berdzikir ini juga dapat menggugurkan dosa sebanyak apapun serta sebagai bentuk kehambaan kepada Allah SWT.
• Doa Menenangkan Hati dan Pikiran Bisa Dibaca Sebagai Dzikir Sebelum Tidur
Perintah terkait dzikir, salah satunya, tertuang dalam Al-Quran, yakni Surah Al Ahzab ayat 41.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً
“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS Al Ahzab: 41).
Dzikir juga disebutkan dapat menghapuskan dosa meski sebanyak buih lautan. Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah SWA.
وَمَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Barang siapa membaca Subhanallahi Wabihamdihi (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih lautan.” (HR. Muslim No. 4857)
Selain itu, ada sederet bacaan dzikir pendek lainnya yang baik diamalkan terutama saat Ramadhan.
Berikut Bacaan dzikir Hari umat
1. Subhaanallaahi wa bihamdih 100 kali
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
Artinya: "Maha Suci Allah, aku memujiNya." (HR. Al-Bukhari 7/168, Muslim 4/2071)
Dapat menghapus dosa meski sebanyak buih di lautan.
2. Subhaanallaahi wa bihamdih, subhaanallaahil ‘azhiim
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيْمِ
Artinya: "Maha Suci Allah, aku memujiNya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung."
(HR. Al-Bukhari 7/168 dan Muslim 4/2072)
3. Subhaanallaah, wal hamdulillaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar
سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Artinya: "Maha Suci Allah, Segala Puji bagi Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar." (HR. Muslim 3/1685)
4. Subhaanallaah, wal hamdulillaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah
سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
Artinya: "Maha Suci Allah, Segala Puji bagi Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar, Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah".
5. Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamd, wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir
لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: "Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (HR. Al-Bukhari 7/167, Muslim dengan lafazh yang sama 4/2071)