HUT 77 Kemerdekaan
LDII Kalbar Ajak Santri Bahrul Ulum Menjadi Pejuang Lingkungan
"Dampak terjadinya krisis iklim telah memberikan ancaman bagi seluruh ekosistem. Suhu udara yang panas dan sulit terprediksi bahkan cenderung ekstrem,
Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Ratusan Santri Pesantren Bahrul Ulum Desa Sejegi Mempawah Timur didorong agar menjadi pejuang lingkungan.
Harapan santri agar menjiwai semangat kemerdekaan dengan kepedulian lingkungan dikatakan Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto saat melakukan penghijauan di lingkungan pesantren, Rabu 17 Agustus 2022.
Ditegaskannya, jika para pejuang pergerakan kemerdekaan telah mewariskan negeri yang subur, serasi dan seimbang, maka selayaknya kelestarian alam negeri ini dijaga dan dirawat.
"Dampak terjadinya krisis iklim telah memberikan ancaman bagi seluruh ekosistem. Suhu udara yang panas dan sulit terprediksi bahkan cenderung ekstrem, atau mudah terjadi banjir rob atau pasang air laut merupakan fenomena terjadinya krisis iklim," tegas dia.
• Dandim 1201 Ikuti Upacara HUT Ke-77 Kemerdekaan RI di Halaman Kantor Bupati Mempawah
Krisis iklim telah memberikan ancaman sehingga momentum hari kemerdekaan mesti dijadikan spirit untuk melakukan perbaikan lingkungan.
"Mari kita jadikan momentum hari kemerdekaan untuk membangun kesadaran dan berjuang memperbaiki lingkungan, karena saat ini krisis iklim akibat kerusakan lingkungan telah memberikan ancaman serius," katanya.
Selian itu krisis iklim terjadi semestinya disadari sebagai akibat dari ulah manusia.
"Perubahan iklim yang mengancam kehidupan manusia mesti disadari sebagai akibat dari ulah manusia yang tidak ramah lingkungan dan memanfaatkan alam yang terkesan eksploitatif. Jadi wajar alampun menjadi tidak ramah, karena memang sudah diserukan Allah SWT dalam Surat Ar Rum ayat 41," kata Susanto.
Oleh karena dalam mengisi kemerdekaan, ia mengajak santri bisa menjiwai nilai perjuangan dengan karakter peduli lingkungan.
"Jika jaman pergerakan para santri ikut berjuang merebut kemerdekaan, maka sekarang eranya santri turut mengatasi krisis iklim," tegasnya.
LDII Kalbar sebut Susanto secara berkesinambungan akan terus melakukan perbaikan lingkungan secara konkrit.
"Hari ini kami dorong stakeholders Pesantren Bahrul Ulum untuk membangun karakter peduli lingkungan," imbuh dia.
Sedangkan Pimpinan Pesantren Bahrul Ulum, Ustadz Muhaimin, mengaku senang dengan kegiatan LDII yang ditempatkan di lingkungan pesantren miliknya.
"Saya atas nama lembaga Pesantren Bahrul Ulum mengucapkan terimakasih kepada LDII, yang telah membantu penghijauan dengan bibit-bibit pohon," katanya.
Dirinya juga keinginan yang sama agar pesantren binaannya menjadi kawasan yang hijau dan asri.
"Saya juga punya cita-cita pesantren ini menjadi lingkungan hijau dan asri. Tapi faktor kemampuan lembaga sehingga belum dilaksanakan. Maka alhamdulillah hari ini dapat bantuan dari LDII," ujar Muhaimin.
Adapun bibit pohon yang diserahkan adalah diantaranya jambu, ketapang kencana, pucuk merah, trembesi, palem, dan tabebuya. (*)