HUT 77 Kemerdekaan

Tempuh Pendidikan Mentereng, Inilah 6 Tokoh Publik untuk Kebangkitan Nasional

Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karya Yuyus Kardiman, dkk ada enam tokoh yang berperan dalam kebangkitan nasional.

DOK.KOMPAS
Ki Hajar Dewantara diabadikan 11 Maret 1959, sebulan sebelum meninggal. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Sebelum Indonesia Merdeka, ada 6 tokoh yang berperan dalam Hari Kebangkitan Nasional.

Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karya Yuyus Kardiman, dkk ada enam tokoh yang berperan dalam Kebangkitan Nasional.

Bukan tanpa alasan, tanggal 20 Mei dipilih karena bertepatan dengan berdirinya organisasi pertama, yakni Boedi Oetomo atau Budi Utomo.

Setelahnya, lahir beberapa organisasi pergerakan, antara lain Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, dan Muhammadiyah.

Budi Utomo berdiri pada 20 Mei 1908. Pendiriannya dilakukan di ruang kelas anatomi STOVIA dalam sebuah pertemuan yang menghasilkan struktur organisasi.

Kutiapan Terkenal Soekarno dan Hatta, Jadikan Caption di HUT ke-77 Indonesia

Pada saat itu, disepakati bahwa pengurus Budi Utomo terdiri dari Ketua R Soetoemo, Wakil Ketua M Soelaiman, Sekretaris I Soewarno, Sekretaris II M Goenawan Mangoenkoesoemo, dan Bendahara R Angka.

Meski begitu, sosok bernama Wahidin Sudirohusodo-lah yang menjadi pelopor terbentuknya organisasi Budi Utomo.

Tak hanya Wahidin Sudirohusodo, berikut ini tokoh-tokoh yang berperan dalam kebangkitan nasional:

1. Wahidin Sudirohusodo

Wahidin Sudirohusodo adalah sosok yang pandai. Ia lulus dari sekolah kedokteran hingga menjadi pejabat kesehatan.

Jiwa-jiwa pemberontakannya tampak saat ia memimpin redaksi surat kabat Retnodhoemilah.

Melalui surat kabar itu, Wahidin melontarkan gagasannya soal kebangkitan Jawa, meliputi nasionalisme, pendidikan, kesamaan derajat, dan budi pekerti.

Namun upayanya di Retnodhoemilah kurang membuahkan hasil. Ia pun mundur dan memperjuangkan gagasannya dengan berkeliling menemui pejabat pemerintahan yang berpengaruh di Jawa.

Meski gagasannya banyak mengalami penolakan, Wahidin akhirnya bertemu dengan Sutomo dan sepakat untuk membuat sebuah organisasi.

Organisasi itu adalah Budi Utomo yang lahir pada 20 Mei 1908. Budi Utomo tidak hanya memajukan pendidikan, tetapi juga menyadarkan masyarakat Jawa akan martabatnya sebagai bangsa.

Baca juga: Kisah Bung Hatta dan Sepatu Bally Impiannya yang Tak Pernah Terwujud

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved