KPPAD Kalbar Nilai Tren Kasus Pelecehan Seksual dan Prostitusi Anak Meningkat
ia menjelaskan bahwa hal ini akan terus menjadi perhatian khusus KPPAD Kalbar dengan terus memberikan perlindungan dan pendampingan kepada para anak
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kalbar Eka Nurhayati Ishak, mengatakan bahwa saat ini kasus pelecehan seksual dan Prostitusi Anak kembali meningkat.
Oleh karena itu ia menjelaskan bahwa hal ini akan terus menjadi perhatian khusus KPPAD Kalbar dengan terus memberikan perlindungan dan pendampingan kepada para anak yang menjadi korban.
Sebab hal ini adalah sesuai dengan tugas dan peran KPPAD yang tertuang dalam UU perlindungan anak.
• Polsek Pemangkat Ciduk Pelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur di Kecamatan Salatiga Sambas
"Kami inikan fungsinya perlindungan dan pengawasan ketika ada anak sebagai korban, tetap kami sebagai komisioner itu bagaimana memberikan perlindungan yang maksimal kepada mereka sesuai dengan UU perlindungan anak," ucapnya Kamis 11 Agustus 2022.
Ia menjelaskan untuk menekan angka kekerasan seksual terhadap anak ini memang bukan suatu hal yang mudah, sehingga dibutuhkan sosialisasi yang masif untuk meningkatkan peran masyarakat dalam bersama-sama mencegah kekerasan seksual terhadap anak ini.
"Untuk menekan angka yang ada, memang kita tidak bisa menghilangkan, tetapi untuk menurunkan itu bagaimana kita harus bisa menggencarkan sosialisasi sebagai upaya pencegahan di tengah masyarakat kita memberikan edukasi dan pemahaman tentang UU perlindungan anak tersebut," ucapnya.
Eka mengatakan anak-anak adalah aset masa depan untuk Kalbar, sehingga kasus-kasus kekerasan terhadap anak seperti ini harus dihapuskan.
"Kalau bicara tentang anak ini adalah aset kita mereka lah yang akan meneruskan tongkat estafet kita saat ini untuk masa depan," ucapnya.
Untuk itu lah ia berharap seluruh lembaga-lembaga yang terkait dalam penanganan kasus-kasus kekerasan terhadap anak ini, harus menghilangkan konflik dan ego antar lembaga masing-masing semata-mata untuk kepentingan para anak Kalimantan Barat.
"Untuk mendapatkan masa depan yang luar biasa kedepannya, saat ini bagaimana kita sebagai orang tua bisa menyelesaikan segala perkara anak ini tanpa harus mengendepankan konflik dan keegoan diantara lembaga masing-masing tetapi duduk bersama untuk kepentingan anak-anak kita yang ada di Kalbar," tutupnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News