Direktur RSUD Soedarso Sebut Tempat Tidur Penanganan Covid-19 Difungsikan Kembali untuk Layanan Umum
Pembangunan Gedung Isolasi Rawat Inap Infeksius tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus yang dapat menampung 40 tempat tidur Highcare dan 60 tempa
Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Direktur RSUD dr Soedarso Pontianak, Saripawan mengatakan akan memfungsikan kembali 108 bed (tempat tidur) yang dulunya digunakan sebagai penanganan covid-19, yang akan operasional kembali untuk layanan umum.
Dikatakannya dengan penambahan 227 bed digedung baru RSUD Soedarso yang telah diresmikan oleh Presiden Jokowi, diharapkan pelayanan di RSUD Soedarso terus meningkat.
Adapaun total dengan gedung lama RSUD Soedarso Pontianak mempunyai 400 bed lebih.
“Kita harapkan dengan penambahan gedung baru Tower A dan B pelayanan terus meningkat lebih baik ,dan ruangannya tentunya meningkat. Kita juga akan memfungsikan lagi 108 bed yang dulu kita gunakan untuk penanganan covid-19,”ujarnya, Rabu 10 Agustus 2022.
Sebelumnya Sutarmidji mengatakan dibangunnya Gedung Infeksius digedung belakang RSUD Soedarso agar nanti ketika ada kasus covid-19, pelayanannya terpisah sendiri digedung belakang.
Pembangunan Gedung Isolasi Rawat Inap Infeksius tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus yang dapat menampung 40 tempat tidur Highcare dan 60 tempat tidur isolasi, yang semuanya mempunyai tekanan negatif, serta 1 (satu) kamar operasi untuk pasien infeksius.
Terkait pelayanan dan kepastian penanganan pasien di RSUD Soedarso, Saripawan menegaskan selama ini tidak ada istilah pimpong.
“Saya sudah menyampaikan kepada Pak Menkes kemarin bahwa kita ada dashbord online , kemudian ada Sistem rujukan terintegrasi (Sisrute) ,”jelasnya.
Dengan adanya Sisrute ini untuk melihat kapasitas ketika pasien dari daerah akan di rujuk ke Soedarso, dan lewat Sisrute itu untuk memastikan ketersediaan ruangan.
• Warga Berharap Pelayanan RSUD dr Soedarso akan Lebih Baik Setelah Adanya Peresmian Gedung Baru
Gubernur Sutarmidji juga sudah menyampaikan bahwa RSUD Soedarso sudah ada gedung infeksius yang memang terpisah dari pelayanan umum.
“Dulu gedung yang kita pakai tiga lantai , Insya Allah dalam waktu dekat kita operasionalkan kembali untuk layanan umum,”jelasnya.
Saripawan mengatakan akan mengurai simpul kebutuhan tempat tidur, dan untuk peningkatan SDM sudah dilakukan mapping dan terus berproses.
“Ketika anggaran sudah ada kita lakukan pelatihan ataupun kita kirim keluar maupun mengikuti training,”ucapnya.
Saripawan juga menyampaikan kepada Menkes langsung bahwa sangat siap dengan dibangun gedung terpadu.
“Karena kita sudah berproses dan sudah mengirim tenaga kita untuk melakukan peningkatan SDM. Ketika gedung terpadu jadi, kita siap operasionalkan,”tegasnya.