Khazanah Islam
Niat Puasa Setelah Puasa 11 Muharram Dapat 2 Keutamaan Puasa Sunnah Sekaligus
Setelah Puasa Asyura yang dianjurkan dilaksanakan selama 3 hari yaitu ditambahi sehari sebelum dan sesudah Puasa Asyura.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bulan Muharram menjadi bulan utama untuk meningkatkan ibadah diantaranya ibadah puasa sunnah.
Setelah Puasa Asyura yang dianjurkan dilaksanakan selama 3 hari yaitu ditambahi sehari sebelum dan sesudah Puasa Asyura.
Amalan Puasa Sunnah setelah Puasa 11 Muharram yang memiliki keutamaan masih bisa dilakukan.
Puasa Kamis 13 Muharram bersamaan dengan Puasa Ayyamul Bidh 13 14 dan 15 Muharram 1444 H.
Sehingga keutamaan puasa di Bulan Muharram terus menyambung dan sayang untuk ditinggalkan.
Anjuran puasa dan melaksanakan amalan sholeh di Bulan Muharram bukan tanpa alasan.
Bulan Muharram merupakan bulan mulia di sisi Allah diantara 4 bulan lainnya, Dzulqaida, Dzulhijah, Rajab dan Muharram.
• Puasa Mutih dalam Islam Adakah? Bagaimana Hukumnya? Simak Ulasan Berikut
Setiap amalan akan dilipat gandakan pahalanya begitu juga dengan amalan buruk akan mendapatkan siksa lebih besar.
Untuk Puasa Kamis kali ini bisa sekaligus dilaksanakan dengan Puasa Ayyamul Bidh. Satu kali puasa bisa mendapatkan dua Puasa Sunnah.
Berikut Niat Puasa Bulan Muharram
- Niat Puasa 11 Muharram
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu fi yaumil sunatan lillahi ta'ala
Artinya : Niat saya puasa hari ini sunnah karena Allah Ta'ala
Niat puasa sunnah 11 Muharram cukup diniatkan sama seperti dengan puasa mutlak.
Sebagian ulama berpendapat, dianjurkan melaksanakan puasa tanggal 11 Muharram atau tanggal 10 Agustus 2022, setelah puasa Asyura’.
“Puasalah hari Asyura’ dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Ahmad, Al Bazzar).
- Niat Puasa Sunnah Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً للهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Yaumal Khomiisi Sunnatal Lillahi Ta'ala
Artinya: Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.
- Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala.
Artinya: "Saya berniat melakukan puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala."
Keutamaan Puasa di Bulan Muharram
- Menebus Dosa Setahun Silam
Mengerjakan puasa Asyura dapat menebus dosa yang dilakukan setahun sebelumnya.
Seperti yang diungkapkan oleh Abi Qatadah, bahwa Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura kemudian beliau menjawab, "Menebus dosa tahun yang lalu." (HR.Muslim)
- Mewujudkan Impian Rasulullah
Rasulullah punya keinginan yang belum terlaksana, lantaran ajal menjemput terlebih dahulu.
Keinginan itu adalah puasa Tasu'a, yakni puasa pada 9 Muharram.
Hal itu seperti yang diceritakan Ibnu Abbas ra: Rasulullah bersabda:
"Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu'a (tanggal 9 Muharram)" (HR.Muslim).
Seperti yang telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas:
"Rasulullah telah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan supaya orang-orang berpuasa." (HR.Muslim).
Abu Hurairah juga berkata, Saya mendengar Rasulullah bersabda:
"Hari ini adalah Hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka, berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah
- Nilainya di Bawah Puasa Ramadhan
Berdasarkan hadis dari Abu Hurairah puasa pada bulan Muharram keutamaannya tepat di bawah puasa Ramadhan.
Menurut Abu Hurairah, suatu ketika Rasulullah ditanya:
"Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?"
Nabi bersabda: "Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram." (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud).
Oleh karenanya, puasa di bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa.
Sebab puasa Ramadhan adalah wajib sedangkan puasa Muharram adalah sunah.
- Hari Puasa Umat Nabi Musa
Berdasarkan riwayat Ibnu Abbas Nabi Muhammad SAW datang ke Madinah dan melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura.
Maka Nabi bertanya, "Ada apa ini?"
Mereka menjawab, "Hari baik, saat Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga membuat Musa berpuasa karenanya."
Maka Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Saya lebih hormat terhadap Musa dari kamu." Lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang agar berpuasa." (HR. Bukhari Muslim).
Puasa Asyura berhubungan erat dengan Nabi sebelum Rasulullah, yaitu Musa dan kaumnya.
Maka dari itu, Beliau memuliakan hari itu dengan berpuasa.