Breaking News

Sorot Angka Kekerasan Anak, Wabup Sambas Buka Pelatihan Perlindungan Berbasis Masyarakat

"Alhamdulillah telah dibuka pelatihan aktivis PATBM dalam rangka koordinasi sinkronisasi peningkatan kapasitas sumber daya lembaga penyedia layanan an

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Dok. Prokopim Pemkab Sambas
Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi saat membuka pelatihan aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) belum lama ini. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB), Kabupaten Sambas menggelar pelatihan aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), di Aula Hotel Pantura Sambas, belum lama ini.

Kegiatan itu dalam rangka koordinasi sinkronisasi peningkatan kapasitas sumber daya lembaga penyedia layanan anak yang memerlukan perlindungan khusus di Kabupaten Sambas.

Wakil Bupati Sambas, Fahrur Rofi, S.I.P., M.H.Sc menghadiri sekaligus membuka pelatihan PATBM yang digelar oleh Dinas P3AP2KB Kabupaten Sambas, Kamis 4 Agustus 2022.

"Alhamdulillah telah dibuka pelatihan aktivis PATBM dalam rangka koordinasi sinkronisasi peningkatan kapasitas sumber daya lembaga penyedia layanan anak yang memerlukan perlindungan khusus tingkat kabupaten dan kota yang dilaksanakan oleh DP3AP2KB Kabupaten Sambas," katanya.

Banjir Setinggi Lutut Rendam Kasur Warga di Desa Semangau Sambas

Fahrur Rofi menuturkan pelatihan tersebut ialah sebagai salah satu upaya Pemda Sambas untuk menurunkan angka kekerasan seksual yang tinggi di Kabupaten Sambas.

"Ini merupakan salah satu upaya dari sekian banyak upaya yang insyaa Allah akan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas dalam menekan tindakan kekerasan seksual pada anak dan perempuan yang hari ini menjadi isu utama dan menjadi problem utama di Kabupaten Sambas," tuturnya.

Dia berharap dengan dilaksanakannya pelatihan aktivis PATBM dapat menambah wawasan para penyedia layanan anak.

"Mudah-mudahan pelatihan yang dilaksanakan dapat menambah kapasitas sumber daya manusia para lembaga penyedia layanan perlindungan anak, sehingga pengetahuan dan wawasannya bertambah agar memperlancar upaya-upaya dalam melindungi anak," harapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved