Doa Katolik
Renungan Katolik Senin 1 Agustus 2022 Hari Minggu Biasa XVIII Lengkap Bacaan Injil Mazmur Tanggapan
Bacaan 1 diambil dari Yer. 28:1-17 dan bacaan injil diambil dari Mat. 14:13-21. Sementara mazmur tanggapan: 119:29,43,79,80,95,102.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bacaan Renungan Katolik Minggu Senin 1 Agustus 2022 Hari Minggu Biasa XVIII.
Lihat bacaan 1, bacaan injil dan mazmur tanggapan renungan harian katolik Senin 1 Agustus 2022
Bacaan 1 diambil dari Yer. 28:1-17 dan bacaan injil diambil dari Mat. 14:13-21
Sementara mazmur tanggapan: 119:29,43,79,80,95,102 dan bait pengantar injil: Mat 4:4b.
• ISKA Sekadau Harap Peresmian Gereja Katolik Kristus Raja Stasi Empaong Tumbuhkan Imam Umat
Bacaan Pertama: Yer. 28:1-17
Dalam tahun itu juga, pada permulaan pemerintahan Zedekia, raja Yehuda, dalam bulan yang kelima tahun yang keempat.
Berkatalah nabi Hananya bin Azur yang berasal dari Gibeon itu kepadaku di rumah Tuhan, di depan mata imam-imam dan seluruh rakyat.
"Beginilah firman Tuhan semesta alam, Allah Israel: Aku telah mematahkan kuk raja Babel itu.
Dalam dua tahun ini Aku akan mengembalikan ke tempat ini segala perkakas rumah Tuhan yang telah diambil dari tempat ini oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang diangkutnya ke Babel.
Juga Yekhonya bin Yoyakim, raja Yehuda, beserta semua orang buangan dari Yehuda yang dibawa ke Babel akan Kukembalikan ke tempat ini, demikianlah firman Tuhan!
Sungguh, Aku akan mematahkan kuk raja Babel itu!"
Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya di depan mata imam-imam dan di depan mata seluruh rakyat yang berdiri di rumah Tuhan itu, kata nabi Yeremia: "Amin!
Moga-moga Tuhan berbuat demikian! Moga-moga Tuhan menepati perkataan-perkataan yang kaunubuatkan itu dengan dikembalikannya perkakas-perkakas rumah Tuhan dan semua orang buangan itu dari Babel ke tempat ini.
Hanya, dengarkanlah hendaknya perkataan yang akan kukatakan ke telingamu dan ke telinga seluruh rakyat ini.
Nabi-nabi yang ada sebelum aku dan sebelum engkau dari dahulu kala telah bernubuat kepada banyak negeri dan terhadap kerajaan-kerajaan yang besar tentang perang dan malapetaka dan penyakit sampar.
Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh Tuhan."
Kemudian nabi Hananya mengambil gandar itu dari pada tengkuk nabi Yeremia, lalu mematahkannya.
Berkatalah Hananya di depan mata seluruh rakyat itu: "Beginilah firman Tuhan: Dalam dua tahun ini begitu jugalah Aku akan mematahkan kuk Nebukadnezar, raja Babel itu, dari pada tengkuk segala bangsa!"
Tetapi pergilah nabi Yeremia dari sana.
Maka sesudah nabi Hananya mematahkan gandar dari pada tengkuk nabi Yeremia, datanglah firman Tuhan kepada Yeremia.
"Pergilah mengatakan kepada Hananya: Beginilah firman Tuhan: Engkau telah mematahkan gandar kayu, tetapi Aku akan membuat gandar besi sebagai gantinya!
Sebab beginilah firman Tuhan semesta alam, Allah Israel: Kuk besi akan Kutaruh ke atas tengkuk segala bangsa ini, sehingga mereka takluk kepada Nebukadnezar, raja Babel; sungguh, mereka akan takluk kepadanya!
Malahan binatang-binatang di padang telah Kuserahkan kepadanya."
Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya: "Dengarkanlah, hai Hananya!
Tuhan tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta.
Sebab itu beginilah firman Tuhan: Sesungguhnya, Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi.
Tahun ini juga engkau akan mati, sebab engkau telah mengajak murtad terhadap Tuhan."
Maka matilah nabi Hananya dalam tahun itu juga, pada bulan yang ketujuh.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 119:29,43,79,80,95,102
Ref. Ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
1. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah aku Taurat-Mu.
2. Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.
3. Biarlah berbalik kepadaku orang-orang yang takut kepada-Mu, orang-orang yang tahu peringatan-peringatan-Mu.
4. Biarlah hatiku tulus dalam ketetapan-ketetapan-Mu, supaya jangan aku mendapat malu.
5. Orang-orang fasik menantikan aku untuk membinasakan aku; tetapi aku hendak memperhatikan peringatan-peringatan-Mu.
6. Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.
Bait Pengantar Injil: Mat 4:4b
Ref. Alleluya, alleluya.
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.
Bacaan Injil: Mat. 14:13-21
Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus dari situ, dengan naik perahu Ia bermaksud mengasingkan diri ke suatu tempat yang sunyi.
Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam.
Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."
Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku." Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput.
Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.
Dan mereka semuanya makan sampai kenyang.
Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.
Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
• Paus dari Masa ke Masa, Pemimpin Gereja Katolik Roma Tertinggi
Renungan Katolik
Dalam Injil hari ini, Yesus dikisahkan memberi makan lima ribu orang.
Yesus melakukan hal tersebut karena Ia berbelas kasih terhadap para murid dan orang-orang yang telah mengikuti Dia untuk mendengarkan pengajaran-Nya.
Dengan peristiwa itu, Ia tidak hanya mengajar dengan kata-kata, tetapi juga dengan teladan hidup di dalam kasih.
Bahkan, Ia juga memerintahkan kepada para murid-Nya agar berbelas kasih dengan mengatakan, “... kamu harus membeni mereka makan”.
Kita sudah berulang kali mengucapkan kata kasih dan mungkin kita mempunyai pengetahuan yang dalam juga tentang makna kasih itu.
Meskipun begitu, kadang kita masih sulit untuk melakukan tindakan-tindakan kasih dalam kehidupan sehari-hari.
Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk sesering mungkin melakukan tindakan kasih untuk anggota keluarga, teman kerja, sesama pelayan Gereja, tetangga, dan untuk siapa pun tanpa pilih kasih.
Dengan demikian, kasih Allah dirasakan oleh sebanyak mungkin orang, termasuk orang-orang yang tidak seiman dengan kita.
OIeh karenanya, kita tidak hanya menjadi orang-orang yang fasih berbicara tentang kasih, tetapi juga menjadi pelaku pertama dan utama.
Cinta kasih itu bukan sekadar wacana kata atau berhenti pada syair dan puisi indah saja, tetapi mesti sebuah tindakan nyata dalam hidup.
Allah Bapa Yang Mahakasih, semoga kasih-Mu yang senantiasa mengalir dalam hidup kami, memampukan kami untuk menjadi pribadi-pribadi yang berbelas kasih terhadap sesama. Amin.
Sumber: adiutami.com
(*)
[Update informasi seputar Katolik]
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News