Doa Katolik
Renungan Katolik Jumat 29 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XVII Lengkap Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan
Bacaan 1 diambil dari Kid. 3:1-4a dan bacaan injil diambil dari Yohanes 20:1.11-18. Sementara mazmur tanggapan: 63:2.3-4.5-6.8-9.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bacaan Renungan Katolik Jumat 29 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XVII.
Lihat bacaan 1, bacaan injil dan mazmur tanggapan renungan harian katolik 29 Juli 2022.
Bacaan 1 diambil dari Kid. 3:1-4a dan bacaan injil diambil dari Yohanes 20:1.11-18.
Sementara mazmur tanggapan: 63:2.3-4.5-6.8-9 dan bait pengantar injil: Alleluya.
• Renungan Harian Kristen Protestan Jumat 29 Juli 2022 Bacaan Alkitab Matius 8:28-34
Bacaan 1 Kid. 3:1-4a
Impian mempelai perempuan
Di atas ranjangku pada malam hari kucari f jantung hatiku.
Kucari, tetapi tak kutemui dia. Aku hendak bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku.
Kucari, tetapi tak kutemui dia. Aku ditemui peronda-peronda kota.
"Apakah kamu melihat jantung hatiku?"
Baru saja aku meninggalkan mereka, kutemui jantung hatiku; kupegang dan tak kulepaskan dia, sampai kubawa dia ke rumah ibuku, ke kamar orang yang melahirkan aku.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Mazmur Tanggapan: Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
1. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada berair.
2. Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; bibirku akan memegahkan Dikau.
3. Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak sorai, mulutku memuji-muji.
4. Sungguh, Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Ref. Alleluya
Katakanlah Maria, engkau melihat apa? Wajah Yesusku yang hidup, sungguh mulia hingga aku takjub.
Bacaan Injil: Yoh. 20:1,11-18
Pada hari Minggu Paska, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.
Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis.
Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis?"
Jawab Maria kepada mereka, "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."
Sesudah berkata demikian Maria menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ; tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
Kata Yesus kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?"
Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman.
Maka ia berkata kepadanya, "Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
Kata Yesus kepadanya, "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, "Rabuni!" artinya: Guru.
Kata Yesus kepada-Nya, "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa.
Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
• Paus dari Masa ke Masa, Pemimpin Gereja Katolik Roma Tertinggi
Renungan Katolik
Hari ini, kita memperingati tiga sahabat Tuhan Yesus. Mereka adalah Marta, Maria, dan Lazarus.
Di tengah kabut duka karena kematian Lazarus, Yesus datang menemui Maria dan Marta.
Dalam perjumpaan itu terjadi dialog iman; sebuah dialog yang membebaskan Maria dan Marta dari rasa kehilangan, karena Tuhan menyatakan diri-Nya kepada mereka.
“Akulah kebangkitan dan hidup; barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.”
Hal yang mengagumkan adalah tanggapan mereka terutama melalui mulut Marta.
“Ya, Tuhan, aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.”
Mereka tidak menolak pernyataan diri Tuhan itu, tetapi mereka mengimaninya.
Mereka percaya bahwa Yesus adalah “kebangkitan dan hidup”.
Karena itu, mereka mengalami penghiburan di tengah situasi duka dan mereka “hidup kembali” setelah mati karena kehilangan Lazarus.
Bagaimana dengan kita? Apakah sungguh-sungguh mengimani bahwa Yesus adalah “kebangkitan dan hidup”?
Mari kita belajar dan teladan hidup tiga sahabat Tuhan itu: Marta, Maria, dan Lazarus.
Ya Bapa yang hidup. Kami menyembah dan memuijakan Dikau.
Semoga kami mampu meneladan Maria, Marta, dan Lazarus yang sungguh mengimani Engkau sebagai kebangkitan dan hidup. Amin.
Sumber: adiutami.com
(*)
[Update informasi seputar Katolik]
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News