Penembakan Istri TNI
Segini Bayaran Kopda Muslimin ke Pembunuh Bayaran untuk Tembak Mati Istri Sendiri di Semarang
Rina Wulandari kala itu ditembak persis di depan rumahnya setelah menjemput anaknya dari sekolah.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Fakta baru kasus penembakan istri anggota TNI Rina Wulandari alias RW (34) yang terjadi di Jalan Cemara 3 Padangsari Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah pada Senin 18 Juli 2022 mulai terungkap.
Rina Wulandari kala itu ditembak persis di depan rumahnya setelah menjemput anaknya dari sekolah.
Aksi penembakan itu terekam jelas lewat kamera CCTV.
Buntut pelaku penembakan itu berkaitan erat dengan suami RW yakni Kopda Muslimin.
Setelah insiden penembakan itu, Kopda Muslimin diketahui hilang tanpa jejak.
• PROFIL Siapa Ponco, Sosok Eksekutor yang Menembak RW di Kasus Penembakan Istri TNI di Semarang
Kopda Muslimin diduga menjadi dalang dari pembunuhan berencana terhadap istrinya sendiri.
Dugaan itu diutarakan oleh Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi pada Senin 25 Juli 2022 di Mapolda Jateng.
Irjen Luthfi mengatakan bahwa para pelaku yang melakukan aksi penembakan itu mengaku dibayar Rp 120 juta oleh Kopda Muslimin.
"Penembakan pertama tidak mematikan. Lalu ada perintah dari suami korban untuk menembak kedua kalinya," ungkap Irjen Luthfi.

Selingkuhan buka suara
Sebelumnya Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menduga motif Kopda Muslimin melakukan aksinya dilandaskan adanya cinta segitiga.
"Dugaan memang kuat karena suami dari korban ini lari sejak hari pertama," kata Panglima TNI di Mako Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat 23 Juli 2022 seperti dikutip dari Kompas.TV.
Dugaan Panglima TNI itu ternyata benar.
Kopda Muslimin nekat membayar pembunuh bayaran demi menyingkirkan istri sahnya.
Hal itu dilakukan Kopda Muslimin demi selingkuhannya.
• Terungkap 5 Pelaku Penembakan Istri TNI di Semarang, Korban Ditembak Dua Kali Atas Perintah Suami