Breaking News

Kejuaraan Dunia BWF

Hadiah Kejuaraan Dunia BWF World Tour Championship 2022 Dipastikan Sekjend BWF Thomas Lund Tak Ada

Hadiah uang dianggap bisa menarik partisipasi serius dari negara-negara besar di dunia olahraga tetapi kurang sukses di bulu tangkis.

ADEK BERRY / AFP
Pebulutangkis Indonesia Marcus Fernaldi Gideon (kanan) dan Kevin Sanjaya Sukomuljo berpose di podium setelah mengalahkan rekan senegaranya Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan setelah final ganda putra pada turnamen bulu tangkis Indonesia Masters di Jakarta pada 19 Januari 2020. Minions sipa comeback saat Kejuaraan Dunia BWF 2022 di Jepang 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kejuaraan Dunia BWF World Tour Championship 2022 jadi satu diantara agenda bulu tangkis dunia yang ditunggu para atlet.

Biasanya atlet tentu bersemangat untuk ikut dalam turnamen guna meraih prestasi dan mendapat hadiah.

Namun tidak sama seperti Kejuaraan Dunia BWF World Tour Championship 2022.

Ternyata Kejuaraan Dunia BWF World Tour Championship 2022 tidak memiliki hadiah yang tunai.

Bukan hanya Kejuaraan Dunia BWF World Tour Championship 2022, total ada tujuh turnamen yang tidak menyediakan prize money atau hadiah uang.

Adapun daftar turnamen itu adalah Sudirman Cup, Thomas Cup, Uber Cup, Suhandinata Cup (Kejuaraan Dunia Beregu Junior) dan Eye Level Cup (Kejuaraan Dunia Individu Junior)

Baca juga: Syarat Kejuaraan Dunia BWF World Tour Championship 2022

Anthony Sinisuka Ginting saat berlaga di Indonesia Masters 2022. Ginting bakal kembali coba peruntungannya di Kejuaraan Dunia BWF 2022 di Jepang
Anthony Sinisuka Ginting saat berlaga di Indonesia Masters 2022. Ginting bakal kembali coba peruntungannya di Kejuaraan Dunia BWF 2022 di Jepang (BADMINTON INDONESIA)

Kebijakan ini diberlakukan BWF sejak menyelenggarakan Kejuaraan Dunia untuk pertama kali pada 1977.

Hanya medali dan kebanggaan melihat bendera negara sendiri berkibar di tempat tinggi yang menjadi hadiah bagi atlet dari turnamen penuh gengsi itu.

Dilihat dari aspek psikologis, tradisi ini barangkali menambah nilai sakral dari turnamen itu sendiri.

Olimpiade sebagai pesta olahraga terbesar di dunia juga menerapkan hal yang sama.

Hanya medali yang disediakan di Olimpiade sementara bayaran atau bonus bagi atlet menjadi urusan federasi dari negara masing-masing.

Kendati tidak menawarkan hadiah uang, Olimpiade nyatanya masih menjadi tujuan utama bagi semua atlet di berbagai belahan dunia.

Desakan untuk menghadirkan prize money bagi Kejuaraan Dunia atau Sudirman Cup bukannya tidak ada.

Biodata Lengkap Daftar Prestasi Siti Fadia Rekan Ribka Sugiarto di BWF World Championship 2022

Peraih medali emas Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Siti Fadia Silva Ramadhanti (kedua kanan) berpose di samping peraih medali perak China Zheng Yu (kiri) dan Zhang Shuxian (kedua dari kiri) saat upacara kemenangan setelah final ganda putri di turnamen bulu tangkis Malaysia Open di Kuala Lumpur pada 3 Juli 2022. Apriyani Rahayu (kanan) dan Siti Fadia Silva Ramadhanti tidak akan berlaga pada Kejuaraan Dunia BWF 2022 22-28 Agustus mendatang.
Peraih medali emas Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Siti Fadia Silva Ramadhanti (kedua kanan) berpose di samping peraih medali perak China Zheng Yu (kiri) dan Zhang Shuxian (kedua dari kiri) saat upacara kemenangan setelah final ganda putri di turnamen bulu tangkis Malaysia Open di Kuala Lumpur pada 3 Juli 2022. Apriyani Rahayu (kanan) dan Siti Fadia Silva Ramadhanti tidak akan berlaga pada Kejuaraan Dunia BWF 2022 22-28 Agustus mendatang. (MOHD RASFAN / AFP)

Selain menjadi apresiasi bagi atlet yang bertanding, prize money di satu sisi dianggap bisa meningkatkan mutu kompetisi.

Hadiah uang dianggap bisa menarik partisipasi serius dari negara-negara besar di dunia olahraga tetapi kurang sukses di bulu tangkis.

Halaman
12
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved