Kurikulum Merdeka Mulai Disosialisasikan di Kabupaten Sekadau

"Langkah kita hari ini sudah semakin serentak, laju kita sudah semakin cepat. Hari ini kita mengikuti Kegiatan Pendampingan Implementasi Pedoman Pembe

TRIBUNPONTIANAK/MARPINA SINDIKA WULANDARI
Pendampingan implementasi pedoman pembelajaran paradigma baru Kalimantan Barat tahun 2022 yang dilaksanakan di Aula SMP Negeri 01 Sekadau, Kamis 21 Juli 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Pemulihan pembelajaran usai pandemi Covid-19. Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau bersama Balai Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat menggelar pendampingan implementasi pedoman pembelajaran paradigma baru di Aula SMP Negeri 01 Sekadau, Kamis 21 Juli 2022.

Membuka kegiatan tersebut, Bupati Sekadau Aron, mengatakan sejak Pandemi Covid-19 siswa mengalami berkurangnya pengetahuan dan keterampilan secara akademis dan fenomena generasi yang hilang akibat kurang optimalnya pelayanan pendidikan anak-anak selama pembelajaran jarak jauh.

Menyikapi kondisi tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah mengeluarkan kebijakan untuk melakukan pemulihan pembelajaran dan pendidikan dengan menawarkan penerapan kurikulum merdeka di setiap jenjang pendidikan.

Yang di dalamnya, ada beberapa istilah seperti sekolah pengerak, merdeka belajar, projek penguatan profil pelajar pancasila, literasi, numerasi dan istilah lainnya.

"Langkah kita hari ini sudah semakin serentak, laju kita sudah semakin cepat. Hari ini kita mengikuti Kegiatan Pendampingan Implementasi Pedoman Pembelajaran Paradigma Baru yang diselenggarakan oleh Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimantan Barat untuk pemulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar," pungkas Bupati Aron.

30 Persen Hutan di Sekadau Masuk Kategori Kritis dan Sangat Kristis

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sekadau, Paulus Ugang menyebut
Dalam pemulihan pembelajaran, sekolah diberikan kebebasan dalam menentukan kurikulum mana yang akan digunakan.

Pilihannya ada tiga, yakni Kurikulum 2013 yang bisa dilaksanakan secara utuh. Kemudian Kurikulum darurat (kurikulum 2013 yang disederhanakan) dan Kurikulum Merdeka yang pada hari itu dilaksanakan pendampingan. .

"Pelaksanaan kurikulum merdeka secara penuh dilaksanakan di sekolah penggerak. Ada 2 sekolah penggerak di Sekadau yakni di tingkat Sekolah Dasar. SMP belum ada, karena persaingan sangat ketat, " jelasnya.

Dijelaskan Ugang, pelaksanaan kurikulum merdeka dibagi tiga jenis yakni mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagai.

"Kami mengharapkan kepala sekolah untuk selalu melakukan inovasi sesuai dengan kurikulum merdeka yang sudah disosialisasikan secara terus menerus, " tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved