Doa Katolik

Renungan Katolik Kamis 21 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XVI Lengkap Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan

Bacaan 1 diambil dari Yer. 2:1-3,7-8,12-13 dan bacaan injil diambil dari Mat. 13:10-17. Sementara mazmur tanggapan: Mzm. 36:6-7ab,8-9,10-11.

PAUL IMAN / AFP
Seorang anggota Ordo Oranye tersenyum selama parade di Belfast pada 12 Juli 2022 untuk parade 12 Juli yang berlangsung di seluruh Irlandia Utara untuk merayakan pertempuran Boyne pada tahun 1690, ketika Raja Protestan William dari Oranye mengalahkan Raja James yang Katolik. Bacaan Renungan Katolik Kamis 21 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XVI. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bacaan Renungan Katolik Kamis 21 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XVI.

Lihat bacaan 1, bacaan injil dan mazmur tanggapan renungan harian katolik 21 Juli 2022.

Bacaan 1 diambil dari Yer. 2:1-3,7-8,12-13 dan bacaan injil diambil dari Mat. 13:10-17.

Sementara mazmur tanggapan: Mzm. 36:6-7ab,8-9,10-11 dan bait pengantar injil: Alleluya.

Renungan Harian Kristen Protestan Kamis 21 Juli 2022 Bacaan Alkitab Amsal 10:22-24 dan Amsal 6-10

Bacaan I: Yer. 2:1-3,7-8,12-13

Tuhan bersabda kepadaku, “Pergilah dan beritahukanlah kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan, ‘Beginilah sabda Tuhan: Aku teringat akan kasihmu pada waktu engkau masih muda, akan cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin.

Pada waktu itu engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tidak ditaburi’.

Ketika itu Israel kudus bagi Tuhan, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya.

Semua orang yang memakannya bersalah dan tertimpa malapetaka”, demikianlah sabda Tuhan.

Aku telah membawa kalian ke tanah yang subur agar kalian menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya.

Tetapi segera setelah kalian masuk, kalian telah menajiskan tanah-Ku.

Tanah milik-Ku telah kalian cemarkan.

Para imam tidak lagi bertanya, ‘Di manakah Tuhan?’

Para ahli hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku.

Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.”

“Terperanjatlah akan hal itu, hai langit, menggigil dan gemetarlah dengan sangat,” demikianlah sabda Tuhan.

Sebab umat-Ku berbuat kejahatan ganda: mereka meninggalkan Daku, sumber air yang hidup, dan menggali sendiri kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.”

Demikianlah sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 36:6-7ab,8-9,10-11

Ref. Pada-Mulah, ya Tuhan, ada sumber kehidupan.

1. Ya Tuhan, kasih-Mu sampai ke langit, setia-Mu sampai ke awan. Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat.

2. Betapa berharganya kasih setia-Mu ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu. Mereka mengenyangkan dirinya dengan lemak di rumah-Mu, Engkau memberi mereka minum dari sungai kesenangan-Mu.

3. Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang. Lanjutkanlah kasih setia-Mu bagi orang yang mengenal Engkau, dan keadilan-Mu bagi orang yang tulus hati.

Bait Pengantar Injil: Alleluya

Ref. Alleluya, alleluya.

Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Bacaan Injil: Mat. 13:10-17

Setelah Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang penabur, murid-murid bertanya kepada-Nya, “Mengapa Engkau mengajar mereka dengan perumpamaan?”

Jawab Yesus, “Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi orang-orang lain tidak.

Karena barangsiapa mempunyai, akan diberi lagi; tetapi barangsiapa tidak mempunyai, maka apa pun yang ada padanya akan diambil juga.

Itulah sebabnya Aku mengajar mereka dengan perumpamaan, karena biarpun melihat, mereka tidak tahu, dan biarpun mendengar, mereka tidak menangkap dan tidak mengerti.

Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: ‘Kalian akan mendengar dan mendengar lagi, namun tidak mengerti, kalian akan melihat dan melihat lagi, namun tidak menanggap.

Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan matanya melekat tertutup, agar jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya lalu berbalik sehingga Kusembuhkan’.

Akan tetapi berbahagialah mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian sebab mendengar.

Sebab Aku berkata kepadamu, ‘Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya.”

Demikianlah sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.

Renungan Katolik Rabu 20 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XVI Lengkap Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan

Renungan Katolik

Salah seorang ahli komunikasi pernah mengatakan, “The medium is the massage, media adalah pesan itu sendiri.”

Artinya, sarana menyampaikan pesan sama pentingnya dengan isi pesan itu sendiri.

Sarana komunikasi tidak hanya menentukan penerimaan isi pesan, tetapi juga mengubah cara penerima menerima pesan.

Para murid heran mengapa Yesus mengajar dengan perumpamaan dan tidak langsung saja menyatakan pokok-pokok doktrin yang ingin la sampaikan.

Ternyata, lewat perumpamaan Yesus merangsang para murid untuk berpikir, bertanya-tanya, dan mencerna sendiri apa yang kiranya dimaksudkan Tuhan.

Dengan kata lain, perumpamaan yang butuh untuk direfleksikan Iebih lanjut itu merupakan suatu bentuk terapi, sebab selama ini umat Israel “sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti” (ay. 13).

Yeremia mengingalkan bangsa Israel akan relasi mesra antara Allah dan mereka selama di padang gurun (ay. 2).

Dengan bahasa kiasan, Yeremia menyampaikan teguran Allah pada Israel bahwa “mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor” (ay. 13).

Kiasan ini tidak menimbulkan kesan memojokkan, melainkan mengajak Israel untuk refleksi diri.

Isi pesan yang disampaikan sama pentingnya dengan sarana yang kita pakai.

Pesan yang Yesus sampaikan bertahan hingga saat ini dan sudah memengaruhi banyak orang di dunia ini bahkan menentukan sejarah dunia ini.

Salah satu alasannya adalah Yesus memakai sarana dan cara penyampaiaan pesan yang tepat dan bisa diterima banyak orang bahkan oleh semua orang sepanjang zaman.

Pelajaran untuk kita: terkadang pesan baik yang kita sampaikan salah dimengeti atau membuat hati orang terluka lantas menolak kita.

Maka, kita perlu melihat lagi cara dan sarana yang kita pakai untuk menyampaikan pesan kita.

Bisa saja letak persoalannya ada di sana.

Ya Bapa, semoga kami dapat mewartakan sabda-Mu daIam bahasa yang sederhana .Amin.

Sumber: adiutami.com

(*)

[Update informasi seputar Katolik]

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved