Ketua DPRD Sintang Prihatin Omzet PKL Merosot Drastis Imbas Pengunjung Pasar Raya Sepi
Data dari aliansi PKL, ada 90 lapak PKL yang direlokasi ke komplek pasar raya sintang. Mereka sebelumnya berjualan di sekitaran kopel dan alun-alun
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Kabupaten Sintang, Florensius Ronny melihat komplek pasar raya sintang tempat relokasi Pedagang Kaki Lima diakuinya sepi pengunjung dibandingkan dengan di kopel atau taman bungur.
Hal ini, menyebabkan omzet PKL merosot drastis pasca direlokasi.
"Setelah kita melihat langsung memang kondisinya sepi," ujar Ronny, selasa kemarin.
Data dari aliansi PKL, ada 90 lapak PKL yang direlokasi ke komplek pasar raya sintang. Mereka sebelumnya berjualan di sekitaran kopel dan alun-alun depan pendopo bupati sintang.
Akibatnya sepinya pengunjung di pasar raya yang sudah dipusatkan pemerintah sebagai kawasan kuliner, banyak PKL memilih pindah lapak dagangan. Tak sedikit dari mereka memutuskan berhenti berjualan.
• Bupati Jarot Resmi Serahkan Berkas Dua Calon Wakil Bupati Pengganti ke DPRD Sintang untuk Dipilih
"Dari data seluruh PKL yang berada di tepian kapuas depan kopel 90 lebih, hari ini tidak lebih dari 10 yang bertahan di sini. Berarti ada 80 lebih PKL yang kehilangan pekerjaan. Kalau kita asumsikan secara ekonomi, ini dari 90 lebih PKL sisa 10 berarti 80 PKL, kalau rata-rata 1 PKL mempekerjakan 1 orang saja berartikan sudah 80 orang. Berarti ada 160 masyarakat sintang yang terdampak akibat relokasi ini," beber Ronny.
Legislator Partai Nasdem ini mengaku prihatin dengan merosotnya pendapatan PKL pasca direlokasi. Ditambah lagi, belum banyak fasilitas pendukung untuk menarik minat pengunjung ke pasar raya sintang.
"Tentu ini memperihatinkan, kemudian tempatnya juga belum mendukung. Artinya fasilitas yang diberikan pemerintah terhadap PKL ketika saat mereka direlokasi saya pikir perencanaanya belum cukup matang, sehingga mesti ada kebijakan yang pro pada PKL. Saya pikir ini menjadi perhatian khusus agar bagaimana kebijakan untuk sesegera mungkin diambil langjah pro ke PKL," kata Ronny. (*)
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News