Cek Asmaramu, Ikuti 4 Tips Hubungan Langgeng dan Bahagia Menurut Psikolog

Untuk membuat hubungan asmara kita awet dan langgeng, psikolog dari University of Kentucky, AS, Amy Johnson mengungkapkan empat aturan yang bisa kita

AFP
Kita kerap tertarik dengan orang yang “mirip,” sehingga hubungan asmara terhadap pasangan pun berawal dan berakhir dengan cara yang sama. 

Pahami apa yang kita mau. Untuk itu, tanyakan pada diri sendiri soal hubungan seperti apa yang kita inginkan.

Jika sudah menemukan jawabannya, lakukan. Meskipun hal yang kita inginkan sekarang berubah nantinya, setidaknya kita mengetahui apa yang kita inginkan.

“Pertanyakan pikiran kita. Jangan mempercayai semua yang kita pikirkan. Carilah jenis hubungan yang kita sukai dan saat menemukannya, fokuslah di hubungan itu,” ujar Johnson.

Cara Memilih Pasangan Hidup yang Tepat Menurut Psikolog

Kebahagiaan kita adalah tanggung jawab kita

Kita semua memiliki kecenderungan untuk bertindak seolah-olah kebahagiaan kita bergantung pada orang lain.

Jadi, terkadang kita merasa bahwa diri akan merasa lebih baik saat roang lain melakukan atau mengatakan sesuatu.

Padahal tidak seperti itu.

Bahagia atau tidaknya kita bergantung pada diri sendiri, bukan orang lain. Begitu pula sebaliknya.

Intinya, kita tidak perlu berusaha terlalu keras untuk berbuat baik, tapi memutuskan untuk berbuat baik karena kita merasa nyaman melakukannya.

Pasalnya, berbuat baik dengan maksud lain hanya akan membuat kita kecewa, begitu juga saat kita menunggu seseorang untuk membuat diri merasa lebih baik.

Pengertian Self-Care Menurut Psikolog, Tiga Tips Atur Keuangan Agar Sehat Mental

Memaafkan dan banyak memberi

Sebenarnya, hal yang paling menyakitkan dalam hidup bukanlah orang lain yang tidak menunjukkan cintanya pada kita, namun saat kita tidak dapat menunjukkan rasa cinta kita pada orang lain.

Jadi, jika ingin merasa lebih baik, cintai lebih banyak orang. Bahkan ketika orang itu mengatakan tidak menyayangi kita atau baru saja putus.

Lalu perlu diingat, mencintai orang lain tidak perlu harus selalu melibatkan mereka. Dengan memaafkan atau selalu berharap mereka baik-baik saja pun sudah menunjukkan bahwa kita menyayangi mereka.

“Memaafkan dan memberi lebih adalah sesuatu yang kita lakukan untuk diri sendiri, bukan untuk orang lain,” tambah Johnson. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved