Implementasi Prinsip Moderasi Beragama dalam Proses Pendidikan Islam

Ada empat hal yang penting diperhatikan dalam upaya mengimplementasikan prinsip-prinsip moderasi dalam proses Pendidikan Islam

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Muhammad rokib
Guru Besar Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Pontianak, Prof. Dr. Ibrahim, M.A. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Guru Besar Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Pontianak, Prof. Dr. Ibrahim, M.A, menyampaikan, bahwa proses Pendidikan merupakan elemen penting dalam penanaman nilai-nilai luhur bangsa, tidak terkecuali nilai moderasi beragama, Minggu 17 Juli 2022.

Hal tersebut, ia sampaikan, lantaran proses Pendidikan Islam di sekolah-sekolah diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam upaya menciptakan sumber daya umat yang kuat dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, paham radikal ekstrim dan intoleransi yang mengancam harmonisasi umat dan NKRI.

"Ada empat hal yang penting diperhatikan dalam upaya mengimplementasikan prinsip-prinsip moderasi dalam proses Pendidikan Islam," ujarnya.

Pertama, pastikan guru-guru PAI memahami dengan baik prinsip-prinsip moderasi beragama yang sedang digalakkan oleh pemerintah, terutama Kementerian Agama.

"Dimana pentingnya bagi setiap guru PAI untuk diikutertakan dalam kegiatan sosialisasi, atau bahkan Pendidikan dan Pelatihan moderasi. Sehingga dengan demikian guru-guru PAI bisa diharapkan menjadi agen bagi Pendidikan Moderasi Beragama di sekolah masing-masing," jelasnya.

Kedua, pastikan kurikululum yang digunakamn oleh guru PAI dalam proses pembelajaran tidak terkontaminasi dengan muatan-muatan faham radikal ekstrim dan intoleransi.

Moderasi Beragama Bukan Memoderasi Agamanya Melainkan Moderasi Pola Pikir Dalam Beragama

Termasuk buku-buku pembelajaran PAI mesti telah lolos revieu, dan terjamin bebas dari muatan faham yang bertentangan dengan prinsip-prinsip moderasi.

Ketiga, pastikan lingkungan pembelajaran PAI dapat menjadi model (tauladan) bagi penanaman nilai dan praktek moderasi beragama. Lingkungan Pendidikan sekolah (Guru dan murid) mesti menjadi model bagi harmonisasi interaksi sosial keagamaan, toleransi dan anti kekerasan.

Keempat, pastikan guru-guru PAI berani dan selalu membuat inovasi pembelajaran yang mendukung bagi penguatan nilai dan praktek moderasi di sekolah.

Diantara bentuk inovasi pembelajaran yang dapat dilakukan adalah lomba membuat narasi ayat atau hadist pluralitas; menulis cerpen toleransi; design konten medsos ayat atau hadits kerukunan dan harmonisasi; lomba karikatur moderasi; membentuk kelas antarbudaya, dan sebagainya.

Empat poin tersebut juga ia sampaikan saat saat mengisi materi Implementasi Moderasi Beragama pada Pendidikan Islam yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Kamis, 14 Juli 2022 kemarin di Hotel 95 Pontianak.

Yang dihadiri oleh para peserta dari guru-guru agama Islam yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Barat

"Pada intinya, nilai-nilai pluralitas, toleransi dan harmonisasi yang merupakan bagian dari prinsip moderasi mutlak dan penting untuk diimpelemtasikan dalam proses Pendidikan, terutama Pendidikan Islam. Karena dari sinilah proses pembentukan karakter, cara pandang dan sikap beragama peserta didik terbangun, apakah akan tumbuh menjadi individu yang moderat atau sebaliknya," tukasnya

Penguatan Moderasi Beragama, Kakanwil Kemenag Kalbar Apresiasi Peran Penyuluh Agama

FGD Moderasi Beragama

Pada Kamis 14 juli 2022 lalu, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Kalimantan Barat Syahrul Yadi menyampaikan potensi perpecahan saat ini cukup kental dikarenakan berbagai paham Radikalisme dari aliran kelompok ekstrem.

Oleh sebab  itu pihaknya dari Kementerian Agama memiliki program nasional yakni Moderasi Beragama, yakni cara pandang dan memahami serta mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem. 

Syahrul Yadi menyampaikan bahwa banyak orang mudah tersinggung bila sudah membahas tentang agama, bahkan terkadang ada yang tidak berfikir tentang hal lain, dan bahkan siap mengorbankan nyawa bila sudah berbicara tentang agama. 

"Maka Moderasi harus ada pada agama tidak pada yang lain. Karena Moderasi Agama ini cara mengartikan agama tidak radikal, tidak liberal, bukan keras atau terlalu lembut, jadi disesuaikan dengan kondisi dan bangsa Indonesia, "ujarnya saat Focus Group Discussion bertemakan Moderasi Beragama dan Pluralisme di rumah Adat Melayu.

Pahami Agama Dari Berbagai Sisi, Moderasi Beragama Sejak Dini Cegah Pemahaman Radikal

Saat ini, pihaknya pun sudah berusaha menanamkan bagaimana Moderasi Beragama dari akar rumput, yakni dari tahapan sekolah, dimana dari para guru mengajarkan para siswa dan siswinya. 

"Inshaa Allah untuk generasi berikutnya adalah generasi yang moderat bukan Radikal dan bulan Liberal," tuturnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved