Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Protestan Jumat 15 Juli 2022 Bacaan Alkitab Matius 13:1-23 dan Mazmur 119

Nas "Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat...

Philip FONG / AFP
Sebuah salib terlihat di dada Pastor Paul Koroluk saat ia berbicara selama wawancara dengan AFP setelah moleben (kebaktian doa) untuk perdamaian di Ukraina di Gereja Anglikan-Episkopal Saint Alban di Tokyo pada 6 Maret 2022. baca renungan harian Kristen Protestan Jumat 15 Juli 2022 bacaan alkitab Matius 13:1-23 dan mazmur 119. 

Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.

13:21

Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad.

13:22

Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

13:23

Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."

Renungan harian Kristen Protestan

Hidup yangg berbuah adalah salah satu tanda adanya kehidupan dalam diri orang percaya

Ada beberapa tanaman buah di sebidang tanah yang terletak di bagian belakang rumah.

Ada pohon pepaya, kelengkeng, belimbing, yang sudah beberapa kali berbuah, serta ada pula pohon nangka dan durian yang masih menunggu waktunya berbuah.

Meski tidak terlalu paham soal merawat tanaman atau memaksimalkan agar berbuah banyak dan manis, saya tetap mengharapkan setiap pohon buah-buahan tersebut berbuah, sedikit banyak tak masalah!

Ketika Yesus menerangkan arti dari perumpamaan tentang penabur, disebutkan pada akhir pengajaran-Nya mengenai benih yang jatuh di tanah yang baik, lalu menghasilkan buah yang beragam.

Ada yang seratus, enam puluh, dan tiga puluh kali lipat.

Disebutnya tiga bilangan tadi tampaknya tidak dimaksudkan secara harfiah, tetapi Yesus ingin memberi pesan bahwa kehidupan orang percaya seharusnya menghasilkan buah.

Soal sedikit banyak buah itu, setiap orang tidak dituntut untuk menghasilkan buah yang sama.

Namun, harapan agar kehidupan orang percaya menghasilkan buah tetap menjadi prioritas.

Buah kehidupan orang percaya dapat beraneka ragam, mulai dari perubahan karakter, perbuatan baik, karya pelayanan, generasi penerus yang cinta Tuhan, hingga jiwa-jiwa yang menjadi percaya Kristus karena pelayanan yang kita lakukan.

Hidup yang berbuah seperti pengajaran Yesus inilah yang hendaknya menjadi tujuan hidup setiap orang percaya, tanpa perlu membandingkan buah kehidupan pribadi dengan orang lain.

Masihkah kita memiliki kerinduan untuk hidup berbuah bagi kemuliaan nama-Nya?

Baca juga: Apakah Orang Kristen Boleh Menerima Komuni? Bagaimana dengan non Katolik Lainnya?

Sumber: renungan.harian

(*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved