20 Ruko di Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah Terbakar, Ini Rinciannya Menurut Data Polisi
Hanya sebagian kecil pakaian sehari-hari yang bisa saya selamatkan. Sedangkan barang-barang lain sudah tidak bisa diselamatkan lagi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Pengusaha warung kopi (warkop), Atung, bersyukur dirinya selamat dari musibah kebakaran yang meludeskan 27 bangunan termasuk 20 rumah toko (ruko) di Kompleks Pasar Sungai Pinyuh, Kecamatan Sungai Pinyuh , Kabupaten Mempawah, Rabu 13 Juli 2022.
Warkop milik Atung menempati satu di antara ruko yang terbakar. Atung mengaku tak banyak harta benda yang berhasil diselamatkannya dalam musibah tersebut. Dirinya hanya berhasil membawa sebagian kecil pakaian.
"Hanya sebagian kecil pakaian sehari-hari yang bisa saya selamatkan. Sedangkan barang-barang lain sudah tidak bisa diselamatkan lagi,” katanya lirih.
Meski demikian, pemilik warung kopi itu mengaku tetap bersyukur dirinya dan keluarga berhasil selamat dari musibah tersebut. "Untuk sementara ini, kemungkinan saya akan mengungsi ke rumah keluarga,” tutupnya.
• Jadi korban Pelemparan Saat Bertugas, Petugas Pemadam Kebakaran Hengky Lapor Polisi
Pemilik ruko lainnya, Hermawan Lim , mengatakan, dirinya mengetahui terjadinya kebakaran dari warga yang berteriak-teriak. Mendengar teriakan warga, Hermawan yang juga pengusaha warkop ini, bergegas keluar dari rukonya.
"Jadi saya keluar dan melihat ruko di ujung dekat pos PM sudah terbakar, dan saya langsung ambil tindakan menghubungi kawan-kawan tim pemadam," ujar Sekretaris Badan Pemadam Api Sungai Pinyuh (BPA-SP) ini.
Ia mengatakan, saat kejadian aktivitas pasar sudah mulai berjalan seperti biasanya. "Kejadiannya itu sekitar pukul 08.00 lewat sedikit lah, dan untuk warkop saya juga sudah buka," katanya.
Sepengetahuannya, ruko yang terbakar tersebut merupakan bangunan tua. "Memang bangunan ini adalah bangunan tua, jadi rentan apabila terjadi kebakaran, dan bangunan ini dibangun kalau tidak salah pada tahun 1979," kata Hermawan.
Musibah kebakaran rumah toko (ruko) di Komplek Pasar Sungai Pinyuh ini, akhirnya berhasil dipadamkan, setelah sekitar kurang lebih satu jam lebih petugas gabungan dan masyarakat bahu membahu melakukan pemadaman.
Lokasi kebakaran tersebut tepat berdampingan dengan Markas Polisi Militer (PM) Jalan Sungai Pinyuh-Mempawah.
Dari video yang beredar api dengan sangat cepat membara dan terlihat masyarakat berupaya mencari bantuan untuk proses pemadaman. Yadi salah satu warga memberikan informasi kepada Tribun bahwa pasar Pinyuh kebakaran.
Dirinya mengatakan tidak mengetahui pasti apa penyebab dari kebakaran tersebut. "Tadi pas saya melintas di sekitar Pasar Sungai Pinyuh saya lihat api sudah besar tepatnya di samping markas PM TNI," ujarnya.
• Turut Berjibaku Padamkan Kebakaran Pasar Sungai Pinyuh, Polres Mempawah Turunkan Mobil Water Cannon
"Saya juga tidak tau apa penyebab kebakaran tersebut, karena pas melintas api sudah besar," katanya.
Dirinya mengatakan saat ini pihak pemadam dan masyarakat bahu-membahu membantu proses pemadaman. "Tadi yang saya lihat tim pemadam sudah berdatangan dan masyarakat juga turut menolong pemadaman," katanya.
Puluhan Unit Damkar turut bergabung dalam proses pemadaman kebakaran tersebut. Tidak hanya dari Mempawah, tim pemadam dari Pontianak, Kubu Raya, dan Singkawang juga hadir memberikan bantuan.
Para petugas juga tampak berjibaku menyemprotkan air dari selang pemadam mengarah ke api dan lokasi titik kebakaran. Tidak hanya petugas laki-laki, namun Tribun juga menemukan petugas Damkar wanita cantik yang turut berjibaku padamkan api.
Dia adalah Fani (21) petugas pemadam dari Mitrabhakti Pontianak yang turut turun ke lokasi kebakaran untuk bersama-sama berjibaku memadamkan api.
Meskipun dirinya perempuan, namun semangat dan fisiknya di lapangan tidaklah kalah dengan semangat dan fisik petugas laki-laki. "Tadi saat mendapat informasi kebakaran saya langsung ikut tim untuk turun ke lokasi dan turut bersama-sama memadamkan api," katanya.
Dirinya mengatakan bergabung di Damkar sudah empat tahun dan hampir lima tahun. "Kalau saya di Damkar sudah empat tahun dan jalan lima tahun sekarang," katanya.
"Selain sebagai petugas pemadam keseharian saya juga bekerja. Jadi kalau ada kebakaran dan tidak ada kesibukan lain saya pasti akan turun bersama tim," katanya lagi.
Dirinya mengatakan dalam proses pemadaman tim hanya terkendala dengan ketersediaan air.
"Kendala kita hanya air saja, karena begitu banyak ruko yang terbakar sehingga kita terkendala ketersediaan air di tangki mobil pemadam," katanya.
Belasan unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dari kota Pontianak dan Kubu Raya turut berikan dukungan dalam proses pemadaman.
Sekretaris Forum Komunikasi Kebakaran kota Pontianak Edi Zulkarnain membenarkan saat ini sudah lebih dari 13 unit mobil damkar bersama petugas Damkar menuju kota Sungai Pinyuh.
"Kita mendapatkan informasi kebakaran itu sekitar jam 8 lewat hampir jam 9, terus mendengar update informasi kebakaran itu semakin membesar, maka rekan-rekan pun turun memberikan dukungan," kata Edi saat di konfirmasi Tribun Pontianak melalui telepon.
Ia mengatakan saat ini yang termonitor Petugas Damkar yang turun ke Sungai Pinyuh itu dari Sungai Rengas, Sui Kakap, PMJ, PST, As Salam, Damkar Borneo, Panca bhakti, Budi pekerti, Mitra bhakti, Damkar Suwignyo, Damkar Sungai beliung, Damkar Sepakat, Damkar Sungai Raya, dan lainnya.
"Banyak Damkar yang turun dari Pontianak dan Kubu Raya, karena kita mendapatkan informasi terbaru, lebih dari 10 pintu ruko yang terbakar," kata Eddy
Ia pun berharap, masyarakat dapat memberikan dukungan dan pengertian, ketika petugas Damkar sedang beraktivitas memberikan pertolongan kedaruratan. "Kita berdoa, Semoga musibah kebakaran itu tidak parah dan segera selesai, "harapnya.
Data Polsek
Polsek Sungai Pinyuh Polres Mempawah merilis data kebakaran kawasan Pasar Sungai Pinyuh Jurusan Mempawah, Kelurahan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Rabu 13 Juli 2022.
Dari data yang dirilis Polsek Sungai Pinyuh terdapat 27 bangunan yang menjadi sasaran amukan si jago merah (kebakaran). "Total ada 27 bangunan yang terbakar, terdiri dari ruko 20 unit, enam rumah, dan satu rumah walet," ujar Kapolsek Sungai Pinyuh, AKP Rismanto Ginting.
Kapolsek menerangkan data bangunan yang terbakar yakni sebagai berikut: Toko Obat Modern milik Acong, ruko kosong miliK Aket, Toko Kosmetik Mandiri milik Sun On, ruko kosong milik Apui 2 unit, ruko kosong milik Atiang, Warkop milik Atung, Warkop Cyber milik Hermawan Lim.
Kemudian Toko Jason Indo Putra milik Sehin, bengkel TV Ajan, Ruko milik Li Lung Sempana, Toko Ikan Hias milik Ahok, Kantor Notaris milik Fam Joehanes 2 unit, warkop Fam Joehanes, Apotek dan klinik dr Frenky, toko Dinamo milik Akiang, Ruko milik Akuang, Ruko milik Hiung Check, Ruko milik Chingku Kios bensin dan jual air galon.
"Setelah itu rumah milik Sehin, rumah milik Ali, rumah milik Yohanes 3 pintu, rumah milik dr Frengky, rumah milik Akiang, dan rumah walet milik Atong," terang Kapolsek.
Kapolsek menerangkan, dari peristiwa kebakaran tersebut, tidak ada korban jiwa, hanya saja ada satu orang yang menjadi korban luka bakar akibat kebakaran.
"Dalam kejadian kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa dan hanya korban luka bakar satu orang atas nama Chingku (73), dan korban mengalami luka bakar 22 persen pada bagian kepala, wajah, tangan kanan dan kiri, punggung dan jari kaki sebelah kanan. Namun sekarang kondisi korban sudah stabil," terangnya.
"Untuk dugaan yakni api diduga berasal dari korsleting listrik karena bangunan yang sudah cukup tua dan instlasi listrik yang sudah lama dan rapuh," paparnya.
Adapun tim yang terlibat dalam proses pemadaman tersebut yakni, BPBD Kab Mempawah 4 mobil, water cannon Polres Mempawah 1 unit, BPA SP 8 Unit, BPA Purun, BPA Jungkat, BPA Sui Duri, Pemadam jaguar Pinyuh, Pemadam Merdeka.
Kemudian Pemadam Pontianak Timur, Pemadam Setia Tembelan, Pemadam kebakaran Panca Bakti Pontianak, Pemadam Bhakti Sungai Beliung, Pemadam Cemerlang Pontianak, Pemadam Perum 3 Pontianak.
Selanjutnya, Pemadam Sungai Rengas, Pemadam Destana Sungai Duri, Pemadam Segedong, Pemadam Semudun, Pemadam Siantan, dan Pemadam Mitra Bhakti Pontianak.
"Sementara itu, anggota yang melakukan pengamanan yakni Anggota Polres Mempawah, Anggota Koramil 1201-02/Sungai Pinyuh, Anggota Polsek Sungai Pinyuh, dan Anggota Subdenpom Pinyuh," tutup Kapolsek.
Kapolres Mempawah, AKBP Fauzan Sukmawansyah , melalui Kasat Samapta Iptu Tohari, menjelaskan, pihaknya langsung ikut turun ke TKP untuk memadamkan api setelah mendapat laporan adanya kebakaran di kawasan pasar Sungai Pinyuh.
"Saat ada informasi kebakaran, kami langsung menurunkan personel untuk pengamanan dan upaya pemadaman, serta kami juga menurunkan AWC di TKP untuk mem-back up tim pemadam kebakaran untuk menjinakkan api yang terus membesar,” ujarnya.
Dijelaskan Iptu Tohari, lebih dari 38 personel Polres Mempawah yang dikerahkan. Yakni, 10 personel Samapta, 10 Satuan Lalulintas, 3 reskrim dan 15 dari Polsek Sungai Pinyuh. Serta turut hadir juga Kasatlantas AKP Gatot Poerwarno .
Di lokasi kebakaran, Tim Polres Mempawah bersama warga, TNI dan Tim Damkar berjibaku memadamkan api. Meski demikian, personel Polres Mempawah dan jajaran tetap melaksanakan pengamanan TKP untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal tak diinginkan, termasuk tindak kriminalitas dan mengatur lalulintas.
“Alhamdulillah, berkat kekompakan semua pihak, pada pukul 11.30 WIB api dapat dipadamkan. Namun kita tetap stand by untuk beberapa waktu mengantisipasi api membesar lagi,” tutupnya.
Lemparan Gelas
Sekretaris Forum Komunikasi Kebakaran Kota Pontianak Edi Zulkarnain menyayangkan karena upaya petugas mendatangi lokasi kebakaran di Sungai Pinyuh diwarnai insiden pelemparan gelas.
Ia mengatakan, gelas berbahan kaca itu dilempar oleh seseorang saat petugas melewati Jalan Khatulistiwa Pontianak. Akibat lemparan itu, satu anggota pemadam kebakaran mengalami luka pada bagian wajahnya. Edi Zulkarnain menyampaikan bahwa kejadian tersebut terjadi di jalan Khatulistiwa Pontianak tidak jauh dari Terminal Batu Layang.
Saat itu, mobil anggota pemadam kebakaran dari Bhakti Raya hendak membantu memadamkan kebakaran belasan ruko di Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah, karena petugas pemadam kebakaran Sungai Pinyuh meminta bantuan.
Atas permintaan bantuan itu, dikatakan Edi sejumlah kelompok pemadam kebakaran menurunkan armadanya untuk membantu, di antaranya Bhakti Raya. Ketika anggota Bhakti Raya tiba di lokasi tiba-tiba dilempar gelas oleh seorang pria yang ada di pinggir jalan, dan gelas itu mengenai seorang anggota yang berada pada bagian belakang.
"Jadi anggota pemadam itu dilempar dengan gelas es tebu, kena kepelipisnya dan terluka, jadi saat itu rekan-rekan dari Bakti Raya lalu memutar balik dan mengamankan orang yang melakukan pelemparan itu," ujarnya.
Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Indra Asrianto menyampaikan bahwa saat ini pelaku sudah diamankan di Polresta Pontianak. Pria tersebut berinsiial HL (42) warga Pontianak Utara, yang melempar gelas kaca ke arah mobil pemadam kebakaran.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengakui bahwa dirinya melempar pemadam dengan gelas kaca yang karena mengaku terganggu dengan suara sirine dari pemadam.
"Saat itu pelaku sedang berada di pinggir jalan, pelaku menerangkan alasan melakukan perbuatan tersebut dikarenakan merasa terganggu suara sirine mobil pemadam kebakaran, sehingga melempar gelas ke arah mobil pemadam," ungkap Kompol Indra. Atas perbuatannya, HL akan dijerat dengan pasal 351 KUHP.