Siasat Urai Kemacetan di Kota Pontianak, Dupikasi Jembatan Kapuas I Hingga Pelebaran Jalan Raya

Lelang sudah diumumkan pemenang pada tanggal 11 kemarin dan dalam waktu dekat sudah groundbreaking dan pembangunannya dimulai. Target selesai 2024

TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Kemacetan menuju Jembatan Kapuas I hingga ke Jalan Veteran, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (14/10/2019) siang. Selama 20 hari mendatang, Jembatan Kapuas II akan ditutup sejak pukul 12.00 hingga pukul 24.00, sehingga hanya bisa melewati akses Jembatan Kapuas I. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas (JK) I Pontianak Kalimantan Barat akan segera dimulai. Ini disampaikan Ketua Komisi V DPR RI Lasarus usai meninjau lokasi pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas I Pontianak, menggunakan kapal wisata bersama Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan, Ketua DPRD Kota Pontianak Satarudin dan pejabat lainnya, Selasa 12 Juli 2022.

"Lelang sudah diumumkan pemenang pada tanggal 11 kemarin dan dalam waktu dekat sudah groundbreaking dan pembangunannya dimulai. Target selesai 2024, tapi kalau bisa lebih cepat kita dorong lebih cepat, karena lebih cepat lebih baik," kata Lasarus.

Kata Lasarus, untuk tahun ini, alokasi anggaran lebih dari Rp30 miliar. Total alokasi anggaran menelan dana Rp200 miliar dari APBN. 

Sebagaimana diketahui, lanjut Lasarus, Jembatan Kapuas I yang ada saat ini sudah melebihi kapasitas.

PT Wijaya Karya Pemenang Tender Duplikasi Jembatan Kapuas I Pontianak

Kemudian, dari sisi keamanan juga berbahaya karena jembatan tersebut pernah ditabrak oleh kapal tongkang beberapa kali.

"Dari sisi keamanan pun, kalau dibiarkan terlalu lama itu berbahaya karena jembatan ini sudah ditabrak berkali-kali. Kemudian lalu lintas di sana kan padat sekali ya. Kita berharap dengan duplikasi ini dapat mengurai kemacetan, membagi beban jembatan yang sudah ada," ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan, bahwa hasil pemenang lelang juga sudah ditetapkan. Sehingga pembangunan Duplikasi jembatan Kapuas I ini dalam waktu dekat akan segera mulai dibangun.

Saat ditanya soal pihak ketiga yang mengerjakan fisik pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas I, Wako Edi pun menerangkan, bahwa dimenangkan oleh pihak luar.
 
"Pihak ketiga kontraktor dari luar yaitu PT Wijaya Karya dan nanti akan ada sub kontrak dengan lokal," katanya.

Wako Edi Rusdi Kamtono pun berterima kasih kepada Komisi V DPR RI yang telah memastikan Duplikasi Jembatan Kapuas I segera terbangun.

Duplikasi Jembatan Kapuas I Diperkirakan Selesai pada Tahun 2024

Ia berharap pelaksanaan pemancangan tiang pertama segera dilakukan sehingga pembangunan bisa mulai dikerjakan.

"Pemenang lelang proyeknya sudah diumumkan, tinggal pelaksanaan groundbreaking, mudah-mudahan bisa secepatnya," pungkasnya.

Pada Selasa 13 April 2022 lalu Edi Kamtono menerangkan, bahwa untuk anggaran pembangunan jembatan sudah tersedia dengan menggunakan anggaran multi years yang bersumber dari Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) tahun 2022 sampai dengan 2023. 

Ia menyebut, untuk ukuran panjang jembatan diperkirakan kurang lebih 400 meter mulai dari oprit jembatan sampai dengan turunan. 

"Pelebaran jalan juga dilakukan mulai dari ujung Jalan Tanjungpura sampai keseluruhan Jalan Sultan Hamid II," terangnya.

Selain itu, ia menjelaskan infrastruktur jalan di wilayah Pontianak Timur, salah satunya adalah pembangunan Jalan Pemda mulai dari Jalan Panglima Aim hingga ke Ampera Raya batas wilayah kota. Dengan terbangunnya jalan itu, setidaknya bisa mengurai kepadatan arus lalu lintas di Jalan Tanjung Raya II.

"Sehingga Jalan Pemda tersebut sebagai jalan akses alternatif bagi warga yang menuju batas kota atau sebaliknya," jelas Edi Rusdi Kamtono.

Syarif Abdullah Harap 2023 Pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas I Selesai

Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga memaparkan capaian keberhasilan yang diraih Kota Pontianak.

Sebut saja pertumbuhan ekonomi yang merangkak naik 4,6 persen tahun ini. Padahal tahun 2020 silam dikala pandemi Covid-19 menyerang, pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak sempat anjlok.

Edi Kamtono bilang, pertumbuhan ekonomi sangat besar dampaknya terhadap penyerapan tenaga kerja. 

"Jika pertumbuhan ekonomi minus, kemudian tidak ada aktivitas investasi dari investor atau iklim usaha tidak bergairah, maka daya serap tenaga kerja juga ikut menurun," paparnya.

Capaian lainnya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak tahun 2021 tercatat 79,93, atau meningkat 0,49 poin dibandingkan tahun 2020 lalu yang meraih angka 79,44.

"Dengan hasil yang diperoleh demikian, berarti target pembangunan yang dirancang sudah memenuhi harapan," imbuhnya. 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved