Wali Kota Pontianak Prihatin Banyak Warga Buang Sampah Sembarangan di Taman Sepeda Untan

Pasalnya kata Edi, meberadaan taman-taman di Kota Pontianak ditujukan sebagai ruang interaksi masyarakat, sekaligus ruang terbuka hijau dan sarana rek

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/MUHAMMAD ROKIB
Wali Kota meninjau Taman Sepeda Untan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono merasa sangat prihatin karena masih banyaknya pengunjung yang membuang sampah sembarangan di taman-taman yang ada di Kota Pontianak terkhusus di Taman Sepeda Untan Pontianak yang kerap terjadi kejadian serupa, terutama di akhir pekan atau hari-hari libur, banyak pengunjung yang menyisakan hamparan sampah-sampah berserakan di lapangan.

Untuk itu, pihaknya akan membentuk tim sosialisasi yang akan mengimbau pengunjung taman supaya membuang sampah pada tempat sampah yang telah disediakan.

"Saya akan membentuk tim sosialisasi kepada mereka agar tertib menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan serta etika. Tim yang kita bentuk ini untuk memberikan imbauan kepada pengunjung agar membuang sampah pada tempatnya," ungkapnya Senin 11 Juli 2022.

Pasalnya kata Edi, meberadaan taman-taman di Kota Pontianak ditujukan sebagai ruang interaksi masyarakat, sekaligus ruang terbuka hijau dan sarana rekreasi keluarga.

Namun Edi menilai, warga masih belum bisa menjaganya dengan baik.

Ia menambahkan, apabila masih ada yang melanggar setelah dilakukan sosialisasi dan pengumuman disampaikan kepada para pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan, maka akan dilakukan tindakan represif.

"Misalnya dengan denda, tipiring dan seterusnya sesuai dengan perda ketertiban umum," tegasnya.

SMKN 1 Pontianak Bagi Kelas untuk Murid Baru Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

Edi bilang, semestinya dengan disediakan bak sampah di sana, mereka harusnya membuang sampah pada tempat sampah tersebut. Meskipun pengunjung berdalih tempat sampah yang ada penuh, namun bukan berarti mereka membiarkan sampah itu berserakan.

"Harusnya tetap dibuang ke tempat sampah sehingga petugas mudah mengangkutnya dan kita tidak terlihat sampah berserakan di mana-mana," ungkapnya.

Keberadaan taman-taman itu awalnya merupakan bagian dari penataan ruang terbuka hijau untuk menghapus kesan kumuh. Seiring dengan adanya penataan taman-taman itu, pengunjung pun mulai banyak berdatangan sehingga bermunculan pedagang kaki lima terutama berjualan kuliner. Kemudian pengunjung membeli jajanan yang dijual di sekitar area taman dan dibawa ke taman sehingga menimbulkan adanya sampah.

"Kalau sudah begitu, sampah yang berserakan bukan malah membuat taman semakin rapi tetapi malah kumuh," imbuh Edi.

Pihaknya akan melakukan evaluasi terkait kapasitas tempat sampah yang ada di lokasi itu. Apabila diperlukan, maka akan ditambah lagi tempat sampah. Namun menurutnya, sebesar apapun tempat sampah yang disediakan, apabila perilaku membuang sampah sembarangan masih saja dilakukan, maka taman akan terlihat kumuh.

"Yang paling penting kesadaran pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan," pungkasnya. (*)

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved