Soal Genangan Air di Jalan Cadika, Ketua DPRD Sintang Minta Maaf dan Akan Segera Ditangani

Permohonan maaf Ronny menanggapi soal aksi warga tanam pohon pisang di jalan cadika sebagai bentuk protes lambannya pemerintah mengatasi persoalan

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Agus Pujianto
Warga yang tinggal di kawasan Jalan Cadika, Desa Baning Kota, Sintang, Kalimantan Barat, menanam tiga pohon pisang di tengah jalan sebagai bentuk protes pada pemerintah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Florensius Ronny menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, terutama yang bermukim di sekitar jalan Cadika, Desa Baning Kota.

Permohonan maaf Ronny menanggapi soal aksi warga tanam pohon pisang di jalan cadika sebagai bentuk protes lambannya pemerintah mengatasi persoalan drainase yang sudah bertahun-tahun tak kunjung diperhatikan.

"Saya sebagai ketua DPRD tentu mohon maaf kepada masyarakat khususnya di sekitar jalan cadika. Saya juga berterima kasih kepada masyarakat yang sudah menyampaikan aspirasi," ujar Ronny, Selasa 5 Juli 2022.

Ungkap Kasus Pembunuhan Bos Toko Ban, Kapolsek Sintang Kota dan 8 Anggotanya Diganjar Penghargaan

Usai menerima kabar aksi warga tanam pohon pisang di Jalan Cadika, legislator Partai Nasdem ini langsung menyampaikan secara lisan kepada Bupati Sintang, Jarot Winarno.

Ronny juga sudah berkomunikasi dengan Ketua Komisi B Hikman Sudirman dan Kadis Pekerjaan Umum, Murjani.

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

"Ini akan segera kita respon oleh DPRD. Tadi juga secara lisan saya sudah ngomong sama bupati, kadis pu juga sudah kita chat WA. Ketua komisi juga sudah saya minta beliau untuk menghubungi mitra komisi, dinas pu, segera. Mudah mudahan di akhir tahun ini jalan cadika itu bisa ditangani, apakah mau bikin drainase atau perbaikan jalan," jelas Ronny.

Menurut Ronny, tindakan cepat perbaikan drainase di Jalan Cadika, bisa melalui UPJJ maupun BPBD. Namun, hal ini masih perlu dilakukan dibahas bersama.

"Penanganan cepat saat pembahasan kalau paling cepat melalui UPJJ dan bisa juga melalui BPBD. Adapun tindakan cepat kita beri masukan segera perbaiki drainase," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Warga Desa Baning Kota, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, hidup dalam kekhawatiran. Bertahun-tahun lamanya, mereka ketakutan hidup di antara genangan air yang nyaris tak pernah kering di Jalan Cadika.

Buruknya drainase yang tak kunjung diperbaiki menyebabkan ruas jalan Cadika menjadi tempat genangan air. Saking lamanya terendam air sebagian aspal nyaris tak pernah kering. Ada banyak rumput liar tumbuh subur.

Begitupun dengan lumut yang menutup sebagian permukaan aspal.

Sudah hampir 10 tahun warga yang tinggal di sekitaran jalan cadika, hidup di antara genangan air. Air tidak hanya merendam sebagian jalan, tapi juga masuk ke dalam rumah.

Warga terpaksa membuat panggung di dalam rumah untuk tidur untuk tidak hanya menghindari air, tapi juga binatang buas, seperti ular.

"Ndak tenang tidurnya. Ular sering masuk," kata Julia, Senin 4 Juli 2022.

Setiap kali turun hujan. Julai selalu was-was. Meskipun durasinya hanya setengah jam, genangan air di jalan cadika sudah masuk ke dalam rumah.

"Tilam ngapung dalam rumah. Tempat tidur kayak kandang. Bikin panggung. Dalam rumah licin. Hujan bentar air masuk," ungkapnya.

Genangan air tak hanya merendam ruas jalan cadika, tapi juga rumah warga. Tak hanya di pekarangan rumah, bahkan masuk ke dalam. Cukup lama warga tertekan, bahkan ada yang sampai pindah.

"Rumah rusak. Dalam rumah ada panggung. Air ndak pernah surut dalam rumah. Bahkan tetangga kami sampai pindah, udah setengah tahun lebih, ndak betah air masuk rumah ada panggung dalam rumah," kata Julia.

Saking lamanya terendam genangan air, membuat jalan berlubang. Tak sedikit pengendara yang jadi korban. Mereka jatuh, terjerembab.

"Banyak yang jatuh kemarin bawa ke rumah sakit. Tengah malam jatuh korban jiwa ada orang ndak kami kenal, tabrak batu. Jungkir balik," cerita Julia.

Kekhawatiran yang sama juga dirasakan Tuti. Dalam rumahnya, juga ada panggung setinggi setengah meter. Setiap hujan, air masuk lebih dari mata kaki. Padahal, jalan cadika jauh dari bantaran sungai, bahkan pada saat banjir besar melanda sintang, warga setempat tidak kebanjiran. Mereka hanya terdampak genangan air.

"Tempat tidur naik setengah meter. Air masuk bisa lebih dari mata kaki. Kalau keluar rumah pakai sepaku boot," ujar Tuti.

Sekian tahun tak kunjung ada perbaikan, kekesalan warga memuncak. Kemarin, tiga pohon pisang ditanam di tengah jalan cadika sebagai bentuk protes terhadap pemerintah.

"Hampir 10 tahun ndak ada perbaikan. Mereka datang cuma ngukur, foto-foto. Ndak ada solusi sama sekarang. Kami hanya minta drainase, supaya air keluar. Kami harapkan pemerintah bikin parit supaya air kering kasihan masyarakat. Permintaan kami cuma satu betulkan drainase supaya air lancar ngalir," harap Tuti. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Murjani mengatakan tahun 2022 belum ada program perbaikan drainase jalan Cadika di Desa Baning Kota. Dia berharap ada anggaran biaya tambahan untuk membantu mengurai persoalan genangan air yang dikeluhkan oleh masyarakat.

"Tahun ini belum. Mudah-mudahan di ABT ada atau tahun 2023," kata Murjani dikonfirmasi Tribunpontianak, Senin 4 Juli 2022.

Murjani menilai, sebelum drainase diperbaiki sebaiknya dibangun terlebih dahulu gorong-gorong di jalan nasional YC Oevang Oeray. Hal ini penting supaya genangan air bisa keluar sampai ke sungai melawi.

"Hanya sebaiknya gorong-gorong di jalan nasional dibangun terlebih dahulu agar jika hujan air tidak tergenang," ujar Murjani.

Hanya saja, Pemkab Sintang tidak punya kewenangan untuk membangun gorong-gorong di ruas jalan berstatus nasional tersebut. Murjani mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional, namun hingga sekarang belum terealisasikan.

"Kami sudah koordinasi ke pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional untuk membangun gorong-gorong, hanya masi belum tereslisasi," kata Murjani.

Murjani berharap, tahun depan Balai Pelaksana Jalan Nasionak bisa membangun gorong-gorong di ruas jalan nasional sebelum drainase diperbaiku.

"Mudah-mudahan tahun ini bisa segera dibangun gorong dan saya akan berkoordinasi lagi ke pihak balai pelaksanaan jalan nasional provinsi Kalbar," jelasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved