Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Protestan Sabtu 2 Juli 2022 Bacaan Alkitab Markus 8:31-38 dan Mazmur 40-45

Nas diambil dari bacaan Markus 8:33 yang berbunyi Lalu berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia menegur Petrus dengan keras.

Philip FONG / AFP
Pastor Paul Koroluk (tengah) mengadakan moleben (kebaktian doa) untuk perdamaian di Ukraina di Gereja Anglikan-Episkopal Saint Alban di Tokyo pada 6 Maret 2022. Lihat Renungan Harian Kristen Protestan Sabtu 2 Juli 2022 Bacaan Alkitab Markus 8:31-38 dan Mazmur 40-45. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bacaan Renungan harian Kristen Protestan Sabtu 2 Juli 2022.

Bacaan alkitab Renungan harian Kristen diambil dari Markus 8:31-38 dan Mazmur 40-45.

Nas renungan kristen diambil dari bacaan Markus 8:33 yang berbunyi Lalu berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia menegur Petrus dengan keras.

"Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Orang Kudus Katolik 15 Juni Santo Fortunatus Pembawa Surat dari Jemaat Kristen Perdana

Bacaan Markus 8:31-38

Pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus dan syarat-syarat mengikut Dia

8:31

Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.

8:32

Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.

8:33

Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

8:34

Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

8:35

Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.

8:36

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.

8:37

Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

8:38

Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus."

Renungan Harian

Pandang Yesus sebagaimana maksud Allah mengutus-NYA.

Supaya kita tidak dikecewakan oleh pemahaman yang keliru.

"Bersama Tuhan, kita pasti bisa!" Slogan ini sering dijadikan penyemangat dalam menghadapi berbagai persoalan hidup.

Mulai dari pergumulan anak-anak dalam menempuh studi, masalah relasi, ekonomi, dunia kerja, serta rumah tangga. Namun tidak jarang mereka justru kecewa karenanya.

Sebab pertolongan Tuhan tak kunjung datang sebagaimana harapan mereka.

Mereka tetap harus berjerih lelah, bahkan mengalami banyak sandungan dalam memperjuangkan harapannya.

Kristus telah memberitahukan kepada para murid bahwa Ia harus menanggung banyak penderitaan.

Meski berhasil menghindarkan para murid dari kesalahpahaman yang menganggap Mesias adalah raja duniawi, para murid masih percaya Yesus akan tampil dalam kebesaran dan keagungan, serta memulihkan kerajaan Israel.

Pemahaman inilah yang menjadi dasar Petrus dalam menegur Yesus ketika Ia memberitahukan lebih rinci mengenai penderitaan yang akan ditanggung-Nya.

Sayang, bukannya dipuji karena tampak sangat mengasihi Yesus, Petrus justru mendapat teguran.

Alasannya? Pemikiran Petrus melenceng dari maksud dan kehendak Bapa atas pengutusan Yesus.

Banyak orang lebih senang mengenal Yesus sebagai Tuhan yang menyelesaikan kesulitan dan memenuhi setiap kebutuhan hidup.

Padahal kedatangan Yesus adalah untuk menyelesaikan masalah mendasar manusia, yakni dosa.

Bagaimana dengan pemahaman kita?

Semoga kita tidak seperti Petrus yang berjalan dengan pemahaman sendiri, melainkan menempatkan Yesus sebagai Mesias sebagaimana maksud dan kehendak Bapa dalam mengutus-Nya

Apakah Orang Kristen Boleh Menerima Komuni? Bagaimana dengan non Katolik Lainnya?

Sumber: renungan.harian

(*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved