Doa Katolik

Renungan Katolik Jumat 1 Juli 2022 Hari Raya Darah Yesus Yang Maha Kudus Lengkap Bacaan Injil

Bacaan 1 diambil dari Am. 8:4-6,9-12 dan bacaan injil diambil dari Mat. 9:9-13. Sementara Mazmur Tanggapan:119:2,10,20,30,40,131.

Michael M. Santiago / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP
Orang-orang menghadiri misa pagi di Gereja Katolik Hati Kudus pada 29 Mei 2022 di Uvalde, Texas. Lihat Renungan Katolik Jumat 1 Juli 2022 Hari Raya Darah Yesus Yang Maha Kudus Lengkap Bacaan Injil. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Renungan Katolik Jumat 1 Juli 2022 Hari Raya Darah Yesus Yang Maha Kudus.

Lihat bacaan 1, bacaan injil dan mazmur tanggapan renungan harian katolik 1 Juli 2022.

Bacaan 1 diambil dari Am. 8:4-6,9-12 dan bacaan injil diambil dari Mat. 9:9-13.

Sementara Mazmur Tanggapan:119:2,10,20,30,40,131 dan Bait Pengantar Injil: Mat 11:28.

Renungan Harian Kristen Protestan Jumat 1 Juli 2022 Bacaan Alkitab Filipi 2:12-18 dan Mazmur 36-39

Bacaan I: Am. 8:4-6,9-12

Dengarkanlah ini, kalian yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini; kalian yang berpikir.

“Kapan pesta bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum?

Kapan hari Sabat berlalu, supaya kita boleh berdagang terigu?

Kita akan memperkecil takaran, menaikkan harga dan menipu dengan neraca palsu.

Kita akan membeli orang papa dengan uang dan membeli orang miskin karena sepasang kasut. Kita akan menjual terigu tua.”

“Pada hari itu akan terjadi,” demikianlah sabda Tuhan Allah, “Aku akan membuat matahari terbenam di siang hari dan membuat bumi gelap pada hari cerah.

Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan.

Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala.

Kalian akan berkabung seperti atas kematian anak tunggal sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih.”

“Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah sabda Tuhan Allah.

“Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan kelaparan akan mendengar sabda Tuhan.

Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari sabda Tuhan. Tetapi tidak akan menemukannya.”

Demikianlah sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 119:2,10,20,30,40,131

Ref. Manusia hidup bukan hanya dari roti tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

1. Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut sabda Tuhan.

2. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.

3. Hancurlah jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.

4. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.

5. Sesungguhnya aku rindu akan titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!

6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.

Bait Pengantar Injil: Mat 11:28

Ref. Alleluya.

Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat, maka Aku akan membuat kalian lega.

Bacaan Injil: Mat. 9:9-13

Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai.

Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia.

Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.

Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?”

Yesus mendengarnya dan berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit.

Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

Demikianlah sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.

Santa María Guadalupe García Zavala Orang Kudus Katolik 24 Juni, Pendiri Konggregasi Orang Sakit

Renungan Katolik

Pujian syahdu nan agung yang tak dibarengi sikap berkeadilan dan belas kasih adalah ibadah kosong.

Nabi Amos dalam bacaan pertama mengecam keras praktik pengisapan terhadap orang kecil dan miskin lewat berbagai bentuk kecurangan dan manipulasi.

Orang kecil dan miskin seolah tidak punya martabat.

Bagi mereka yang lebih kaya dan berkuasa, orang kecil dan miskin tak ubahnya seperti komoditas atau alat saja yang bisa dinilai dengan uang dan diperjualbelikan.

Karena kurangnya pengetahuan dan sumber daya, orang kecil dan miskin memang sering hanya diam saja ketika hak-hak mereka dirampas.

Amos menegaskan bahwa Allah akan menuntut keadilan terhadap mereka yang walau tampak saleh, agamis, dan rajin beribadah, namun dalam kenyataan gemar mencurangi serta menindas orang kecil dan miskin.

Seperti Matius, si pemungut cukai yang kaya dan berkuasa, kita pun diundang untuk bertobat dan mengikuti Yesus.

Jika selama ini kita tak memedulikan orang lemah dan miskin, kini saatnya untuk berubah.

Yesus datang bukan untuk orang yang kuat dan sehat, tetapi untuk orang yang lemah dan sakit.

Tegas Yesus, “Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan” (ay. 13).

Artinya, ibadah dan persembahan indah kita di atas altar tak kan berkenan kepada Allah bila tak disertai dengan sikap belas kasih dan kepedulian terhadap yang lemah, sakit, dan miskin.

Iman tanpa perbuatan itu mati. Semakin kita banyak terlibat, semakin kita dapat mengikuti Yesus lebih dekat.

Iman itu berdampak sosial dan ekologis, menyatu dalam tindakan mengasihi sesama dan melindungi sesama ciptaan Tuhan, termasuk menjaga keutuhan lingkungan hidup kita.

Tuhan, semoga kami berani bertobat dengan semakin terlibat memperhatikan yang Iemah dan miskin seria merawal lingkungan hidup kami dengan penuh cinta. Amin.

Sumber: adiutami.com

(*)

[Update informasi seputar Katolik]

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved