Mantoman Singkawang Kini Teraliri Listrik Setelah Puluhan Tahun, Warga Bersyukur
Alhasil, ia dan warga sekitar terpaksa harus merasakan sulitnya hidup tanpa ada listrik, khususnya untuk keperluan rumah yang membutuhkan listrik hing
Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Setelah puluhan tahun berlalu, warga Mantoman Dalam, Kelurahan Nyarumkop Singkawang Timur, Kota Singkawang, Kalimantan Barat akhirnya bisa merasakan layanan listrik dari PLN.
Raut wajah bahagia pun terlihat jelas di wajah warga Mantoman saat peresmian jaringan listrik oleh Pemerintah Kota Singkawang dan UP3 PLN Singkawang pada Selasa 28 Juni 2022.
Kehadiran listrik ini, begitu disyukuri oleh masyarakat setempat, satu diantaranya adalah Marjo. Menurut penuturannya, listrik di Mantoman Dalam ini memang belum teraliri bahkan sejak dirinya kecil, sekitar 40 tahun lalu.
Alhasil, ia dan warga sekitar terpaksa harus merasakan sulitnya hidup tanpa ada listrik, khususnya untuk keperluan rumah yang membutuhkan listrik hingga sulitnya anak-anak belajar di rumah karena tidak ada listrik.
Untuk memenuhi kebutuhan akan listrik, warga Mantoman ini terpaksa harus menggunakan genset. Namun, ini tidak menjadi solusi yang dapat sepenuhnya membantu menyelesaikan persoalan masyarakat.
• Bakti Sosial, Personel Brimob Kalbar Bantu Masyarakat Kurang Mampu di Kecamatan Singkawang Selatan
Pasalnya, masyarakat harus merogoh kocek lebih dalam untuk biaya bahan bakar genset tersebut. Mereka hanya bisa menghidupkan genset selama tiga jam di malam hari, mulai pukul 19.00 malam hingga pukul 22.00 WIB malam, akibat mahalnya bahan bakar.
Sedangkan di siang hari, mereka tidak menggunakan genset sehingga bisa menghemat pengeluaran sehari-hari.
Menurut Marjo, dirinya yang bekerja sebagai petani karet tentu merasa kewalahan dengan keperluan biaya bahan bakar genset tersebut.
Meski hanya hidup tiga jam sehari, namun uang yang harus dikeluarkan untuk membeli solar, Marjo katakan, sekitar Rp 15 - 20 ribu per harinya, sehingga perbulan ia harus mengeluarkan uang sebesar Rp 450 - 600 ribu, sedangkan pendapatannya dari bertani karet hanya sekitar Rp 1 juta.
"Jadi setengah dari pendapatan harus digunakan untuk membeli bahan bakar genset," kata Marjo, Selasa 28 Juni 2022.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia biasanya mencari pemasukan lainnya dengan mengerjakan pekerjaan serabutan lainnya.
Kini, dengan hadirnya listrik dari PLN ini, Marjo sangat bersyukur, karena dirinya dapat menghemat pengeluarannya untuk membeli bahan bakar genset sehingga bisa digunakan untuk keperluan penting lainnya.
• Setelah Puluhan Tahun, Listrik Untuk Masyarakat Mantoman Singkawang Akhirnya Teraliri
"Saya benar-benar sangat bersyukur dengan adanya jaringan listrik ini, utamanya bisa menghemat biaya pengeluaran sehari-hari," katanya.
Hal senada juga diungkapkan warga setempat lainnya, Suriati. Dirinya juga sangat bersyukur hadirnya listrik dari PLN di Mantoman Dalam ini.
Hal ini, Suriati katakan, sudah dirinya harap-harapkan sejak belasan tahun lalu, sejak pindah ke Mantoman Dalam.
"17 tahun saya pindah, harapannya ada listrik. Sekarang sudah teraliri, saya betul-betul sangat bersyukur sekali," katanya.
Ia berterimakasih kepada Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie yang telah membantu membangun jaringan listrik, dan berterimakasih kepada PLN yang sudah membantu mengalirkan listrik. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News