Update Data Lengkap Jemaah Haji yang Wafat Hingga 27 Juni 2022, Bagaimana Nasib Ibadahnya?

Hingga 27 Juni 2022, Kemenag merilis 14 data resmi jemaah yang wafat, dikutip dari laman resmi Kemenag RI di Instagram @kemenag_ri , diantaranya adala

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Dok. Adpim Pemprov Kalbar
Pelepasan keberangkatan Calon Jemaah Haji kloter satu dan dua di Hotel Kapuas Palace Pontianak, Rabu 15 Juni 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Jemaah haji yang meninggal sebelum puncak haji akan dibadalkan secara gratis dan tetap memperoleh sertifikat haji dari pemerintah.

Arti dibadalkan ialah jemaah haji tersebut diwakilkan, ketika jemaah tersebut belum sempat menjalani kegiatan puncak haji yakni wukuf di Arafah

Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Mekkah Ansor mengungkapkan bahwa proses ibadah hajinya akan diwakilkan oleh petugas pembadal haji.

"Yang bersangkutan kita badalkan setelah keluar sertifikat kematian (CoD). Waktunya mulai jemaah keluar dari rumah ke embarkasi hingga sebelum wukuf," kata Ansor dikutip dari Antara.

Namun terdapat kendala untuk petugas pembadal haji tahun ini, karena hampir 75 persen petugas haji Indonesia belum berhaji.

Jadwal Kapan Libur Idul Adha atau Lebaran Haji 2022 Lengkap Berapa Hari Libur Lebaran Idul Adha

Sedangkan untuk orang yang melakukan pembadalan haji harus sudah pernah melaksanaan haji sebelumnya.

"Karena itu solusi yang segera Daker Mekkah antisipasi kita sudah membuat identifikasi ke Daker Madinah dan Daker Bandara untuk identifikasi petugas mana yang sudah berhaji itu akan diprioritaskan jadi petgas badal haji," jelasnya.

Sudah ada empat jemaah yang meninggal

Sampai hari ke-12 pelaksaan operasional haji 1443 H/2022 M, sudah ada empat jamaah haji meninggal.

Keempat jamaah tersebut meninggal di Kota Madinah karena sakit. Berikut adalah daftarnya:

Suhati Rahmat Ali binti H. Rahmat meninggal dunia setiba di Bandara Madinah.
Bangun Lubis Wahid meninggal dunia usai shalat di Masjid Nabawi.
Bawuk binti Karso meninggal dunia saat dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah.
Muslim Abdul Wahab meninggal dunia di pesawat sebelum mendarat di Bandara Madinah.
Keempat jamaah haji tersebut akan dibadalhajikan karena sudah mendapat perintah masuk asrama (SPMA) dan sudah keluar dari rumah untuk perjalanan ke Tanah Suci.'

10 Link Terbaru Twibbon Hari Raya Idul Adha 2022, Ganti Profil dan Share ke Media Sosial

Data Jemaah Haji Wafat

Hingga 27 Juni 2022, Kemenag merilis 14 data resmi jemaah yang wafat, dikutip dari laman resmi Kemenag RI di Instagram @kemenag_ri , diantaranya adalah:

1. Bawuk Karso Samirun (Surabaya)
2. Suhati Rahmat Ali (Jakarta)
3. Muslim Abdul Wahab Salam (Aceh)
4. Suharno Muhammad Sudjin (Jakarta)
5. Purnomo Sukariyo Sastro (Solo)
6. Fadlilah Muhaki Al Hapisa (Surabaya)
7. Alfin Hartini Soengeb (Surabaya)
8. Samiran Mudjiono Kartoredjo (Surabaya)
9. Bangun Lubis Wahid (Padang)
10. Yuli Nurani Hidayah (Solo)
11. Subagi Danoso Daud (Solo)
12. Hasbullah Burlin Myim ( Jakarta)
13. Sugiansyah Basuni M Yamin (Banjarmasin)
14. Rochma Erviana Prastyawati (Haji Khusus)

Kementerian Agama (Kemenag) melalui petugas haji di Arab Saudi selalu menghimbau kepada jamaah haji Indonesia untuk membatasi aktivitas di luar ruangan dan jangan menunggu haus untuk minum, makan tepat waktu, serta istirahat yang cukup.

Jadwal Idul Adha 2022 Versi Pemerintah, Rabu 29 Juni Penetapan Hasil Sidang Isbat

Meninggal saat di pesawat

Jamaah haji bernama Muslim asal kloter 1 Embarkasi Aceh (BTJ 1) meninggal dunia sebelum mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

Kepala KKHI Madinah Enny Nuryanti mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan kondisi, Muslim masih stabil waktu di embarkasi dan di pesawat.

Bahkan, almarhum tidak tergolong dalam jemaah risiko tinggi dan menjadi salah satu Ketua Regu (Karu) dari Kabupaten Pidi Jaya.

"Satu jam sebelum pesawat mendarat, beliau mengeluh pusing, mual, muntah dan nyeri ulu hati. Oleh dokter TKH kemudian diberikan penanganan awal dengan memberikan obat gastroprotektor (sucralfat syrup),” jelas Enny di kutip dari laman Kemenag.

Meskipun sudah mendapatkan penanganan awal, kondisi pasien makin drop, sehingga diberikan injeksi obat antimuntah dan pemberian suplementasi oksigen.

Tak lama berselang, kondisi pasien semakin menurun dan sempat tidak sadarkan diri.

Petugas kemudian melakukan tindakan resusitasi jantung paru beberapa menit sebelum akhirnya dinyatakan meninggal.

Kematian Muslim diduga karena serangan jantung, karena memiliki riwayat pembesaran jantung, kolestrol tinggi dan riwayat penyakit lambung.

“Adanya faktor risiko seperti kolesterol tinggi dan pembesaran jantung merupakan penyebab dari kejadian serangan jantungnya, ditambah aktivitas berlebih atau kelelahan selama di dalam pesawat,” pungkas Enny. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved