64 PKL Dipusatkan di Kawasan Kuliner Pasar Raya Sintang

Kepala Bidang Pasar pada Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang, Ahiwan menyebut ada 64 pedagang kaki lima yang direlokasi ke pasar raya sintang.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Prokopim Setda Sintang
Puluhan pedagang kaki lima yang berdagang di sekitaran depan pendopo bupati sintang direlokasi ke Pasar Raya Sintang. Pemindahan PKL dibarengi dengan acara Ngobrol pintar Bupati bersama Pedagang kaki lima (PKL) di halaman pasar raya Sintang, Sabtu, 25 Juni 2022 malam. Pada malam itu juga, kawasan Pasar Raya Sintang diresmikan menjadi kawasan kuliner pasar raya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Kepala Bidang Pasar pada Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang, Ahiwan menyebut ada 64 pedagang kaki lima yang direlokasi ke pasar raya Sintang.

Para PKL tersebut ditata lapak dagangannya di kawasan Pasar raya sintang dan area terminal tanjungpuri yang sudah dipusatkan menjadi kawasan kuliner.

"Jumlah PKL yang ada awalnya 7 di depan rumah sakit lama. Kemudian berkembang jalan patimura 11 PKL, tambah kluster ketiga ini cukup banyak di sekitar sakatiga sampai depan Kantor Bupati 46 sehinga total direlokasi 64 PKL, semua sudah di pasar raya," ujar Ahiwan, Sabtu 25 Juni 2022 Malam.

Fakta-fakta Pembunuhan Bos Toko Ban di Sintang, Kursi Kasir Jadi Petunjuk Polisi Ungkap Kasus

Para PKL yang berdagang di kawasan kuliner Pasar raya Sintang diperbolehkan buka mulai dari pukul 15.30 WIB hingga pukul 23.30 WIB.

"Kemudian di halaman depan terminal juga ada digunakan oleh PKL," ujarnya.

Ahiwan berharap, bangunan yang berada di terminal segera dibangun rooftop agar bisa ditempati oleh PKL.

"Ada bangunan tersedia di sekitar terminal mudah- mudahan ini bisa segera dapat dibangun atapnya sehinga kawan bisa menepati. Di situ hanya dapat menampung 21 lapak," jelasnya.

Selama rooftop belum dibangun, lapak PKL diperbolehkan untuk berdagang di kawasan terminal tanjungpuri.

Ahiwan juga berharap, PKL yang sudah direlokasi tidak kembali ke lokasi lama.

"Sebelum naik, dipersilahkan menempati terminal, dan disetujui oleh perhubungan juga sebelum naik ke atas. Mudah- mudahan dalam waktu cepat kita berharap barang kali bisa segera mungkin dibangun. Insya allah tetap akan ramai. Kalau ada satu PKL nakal lari ke bawah maka semua ikut. Kita ndak mau seperti itu kalau sudah pindah," jelasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved