Khazanah Islam

Beda Shalat Dhuha dan Shala Syuruq yang Dikerjakan Setelah Matahari Terbit Serta Manfaatnya

Sholat Syuruq atau Isyraq tidak termasuk Shalat Dhuha menurut imam al-Ghazali dan syaikh Nawawi al-Bantani rahimahumallah.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Endro
Gerakan sujud dalam shalat. Shalat Dhuha dan Shalat Syuruq memiliki perbedaan tersendiri 

Hal ini didasarkan atas sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“Barangsiapa berwudhu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk melaksanakan shalat dhuha, maka hal itu adalah peperangan yang paling dekat, ghanimah yang paling
banyak, dan kembalinya lebih cepat” (HR. at-Tirmidzi dan Ahmad).

3. Membawa kecukupan sepanjang hari

Shalat dhuha mendatangkan kecukupan kita selama sehari di hari kita shalat dhuha. Hal ini berdasarkan hadis Qudsiy yang artinya:

Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)

4. Dibangunkan sebuah rumah di surga

Bagi orang yang rajin shalat dhuha maka akan dibangunkan rumah di surga oleh Allah SWT.

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

Dari Abu Musa ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda:

“Siapa yang shalat Dhuha empat raka‟at dan shalat sebelum Zuhur empat raka'at, maka dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR. ath-Thabrani)

5. Mendapat pahala haji dan umrah yang sempurna

Dari Anas bin Malik, Rasulullah Saw. bersabda:

“Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama'ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka'at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.”

Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. at-Tirmidzi)

6. Mendapatkan ampunan dosa

Nabi SAW bersabda: Barangsiapa yang melaksanakan shalat dhuha secara terus menerus, maka akan diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan. (HR. Al-Tirmidzi)

7. Tidak dianggap sebagai orang lalai

Orang yang selalu melaksanakan shalat dhuha dianggap sebagai orang yang terus mengingat Allah dan bukan orang yang lalai. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“Orang yang mengerjakan shalat dhuha tidak termasuk orang lalai” (HR. Baihaqi dan An Nasa'i).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved